Tempat wisata bernuasana alam memang selalu menjadi obat penyejuk dikala lelah, faktanya memang hiruk pikuk kehidupan kerap kali menimbulkan kepenatan batin. Pada saat inilah yang mana suatu hiburan dan berwisata bukan lagi menjadi kebutuhan tersier. Rumitnya  menghadapi problematika kehidupan, penatnya mencari uang, lelahnya belajar, terkadang saat kita dihadapkan dengan situasi itu semua kedamaian mulai berkurang kadarnya dalam hati dan diri masing-masing individu. Merasa tenang dan damai sangatlah penting agar pekerjaan dan aktivitas yang kita lakukan juga terasa nyaman, tetapi disaat kenyamanan itu direnggut oleh rasa lelah dan emosi, berwisata bukan lagi suatu opsi apalagi di temani oleh orang yang kita cintai.
      Sukabumi, 14 Januari 2023, pagi hari di rumah yang selalu hangat akan kasih sayang tak peduli seberapa dinginnya suhu udara di kabupaten Sukabumi Jawa Barat kala itu. Daun dan rumput yang masih tampak basah karena tertutup oleh kabut di pagi hari. Suana rumah yang berada di kaki gunung salak yang menjadi perbatasan antara kota Sukabumi dan kota Bogor, seperti biasa rumah yang selalu diramaikan oleh saya dan saudara-saudara saya. Pada hari ini saya berencana untuk mengunjungi salah satu tempat wisata di Kecamatan saya sendiri yaitu tepatnya kecamatan kabandungan Kabupaten Sukabumi.
      Tempat wisata yang akan saya kunjungi bersama teman saya yaitu kak Doni adalah air terjun atau curug Sentral yang berada dibawah Gunung Salak, tepatnya berada di kawasan PT, Chevron Indonesia Power, yang mana curug ini dikelola oleh masyarakat setempat, karang taruna, dan instansi terkait lainnya. Sudah sejak lama saya ingin mengunjungi curug ini karena eksotismenya menantang untuk dirajahi, banyak orang bertanya dimana letak eksotisme nya, bagaimana tidak eksotis, air terjun ini berjumlah tujuh curug yang berasal dari aliran sungai yang sama, tak sampai disitu curug sentral ini juga berada di dalam perkebunan teh Jaya negara, sehingga jika kita berwisata ke curug sentral, kita juga akan disuguhkan oleh pemandangan kebuh teh yang sejuk dan luas sejauh mata memandang. dari ke-7 air terjun tersebut saya memutuskan untuk menggunjungi air terjun atau curug ke-2.
      Pagi hari pukul 08.00 WIB, saya dan kak Doni bersiap-siap untuk berangkat mengunjungi curug sentral, setelah hampir 30 menit kami pun memutuskan untuk berangkat mengendarai sepeda motor. untuk sampai ke curug sentral kami membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan karena akses jalan penghubung antar desa yang sangat ekstrim sehingga membuat pengendara roda dua sangat kesulitan, terlebih lagi dengan trek jalan yang yang berliku-liku dan terdapat banyak tanjakan dan turunan yang curam. Di perjalalanan kami memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke Alfamidi untuk membeli snack dan minuman, karena jika kita membeli makanan atau minuman di area curug, itu terbilang mahal untuk kaum dompet tipis seperti saya dan kak Doni. Jadi kak Doni mengajak saya untuk membeli makanan di luar area wisata.
      Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, pukul 09.13 WIB kita telah memasuki area kebun teh Jaya Negara, untuk masuk ke area kebun teh kita dikenakan tarif kebersihan yaitu Rp. 5000-, saya datang berdua bersama kak Doni sehingga kami dikenakan tarif Rp.10.000-, setelah membayar kamipun diperbolehkan untuk masuk ke area perkebunan teh Jaya Negara, pemandangan yang indah langsung kita saksikan, tak henti-hentinya saya mengucap rasa syukur karena masih di beri kesempatan oleh tuhan untuk melihat pemandangan yang sangat indah, kami pun berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan kebun teh kala itu, ditambah lagi hembusan angin yang sejuk membuat suasana semakin damai, kami pun melanjutkan perjalanan menuju curug sentral yang tak jauh dari tempat kami berhenti. setelah kami sampai di gapura menuju curug kami pun diarahkan untuk ke tempat parkiran, untuk parkir motor dikenakan tarif Rp.5000-, setelah itu kami diarahkan ke loket pembayaran untuk membeli tiket masuk ke curug sentral, yang mana untuk tiket di kenakan biaya Rp. 15.000-, per orang. Setelah mendapatkan tiket kami pun diperbolehkan untuk masuk ke area curug.
      perjalanan dari loket pembayaran hingga ke curug kurang lebih membutuhkan waktu setengah jam dengan berjalan kaki melewati bukit yang tidak terlalu terjal, perjalanan yang cukup menguras tenaga tetapi tak mengapa, rasa lelah karena berjalan kaki tak akan  terasa karena pada saat perjalanan kita disuguhkan oleh pemandangan yang sangat luar biasa. Kebun teh nampak hijau dan udara yang masih segar seraya menghantarkan kita untuk sampai menuju curug. sepanjang perjalanan tak terdengar suara kendaraan atau apapun itu yang terdengar hanya suara gemuruh air curug saja yang menyambut kedatangan kita sebagai pengunjung. Tetapi kadang flora dan fauna juga kerap menyambut, monyet yang sering berkeliaran di area curug kadang datang menyambut untuk hanya sekedar meminta makanan dari pengunjung. Untung saja saat saya dan kak Doni kesana monyet- monyet nya sedang berada di tempat lain.
      Setelah hampir sampai ke curug nya, kita disambut oleh penjaga curug yang memita kita untuk memperlihatkan tiket yang telah kita bayar di loket tadi, setelah mereka memeriksa tiket saya dan kak Doni, kita pun di perbolehkan untuk masuk ke are curug sentral, saat itu tak banyak pengunjung yang datang sehingga saya dan kak Doni bisa menikmati suana dengan tenang dan damai. Di lokasi curug sentral juga terdapat banyak gazebo dan warung-warung yang disediakan untuk pengunjung, untungnya aku dan Kak Doni telah membeli makanan saat diperjalanan tadi sehingga kami tidak perlu membeli lagi.
      Untuk fasilitas di curug sentral juga sudah dilengkapi mushola, toilet, tempat sampah dan bahkan disediakan area untuk berkemah yang tentunya harus membayar biaya tambahan untuk berkemah di sana, kita juga bisa menyewa pelampung atau ban karet jika ingin berenang di area curug. Untuk aktifitas di curug sentral sendiri juga bisa untuk hiking, berenang, camping, bahkan sampai pre-wedding dan lain sebagainya.
      Tak berpikir lama saya dan kak Doni langsung memilih duduk dan berisitirahat sejenak di gazebo yang view nya sangat dekat dengan curug, kami berdua pun menikmati pemandangan curug yang indah di temani suara gemuruh air yang membuat hati kami terasa tenang. Lelahnya perjalanan seketika sirna begitu saja saat melihat indahnya curug Sentral ini, air yang begitu jernih dan udara yang sejuk kala itu membuat aku dan kak Doni sangat bersykur bisa mengunjungi tempat sebagus itu di Kecamatan Kabandungan.