Mohon tunggu...
inasfarida
inasfarida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Saya adalah seorang mahasiswa S2 di Universitas Indonesia dan bekerja sebagai pengelola jurnal ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kepemimpinan dan Berpikir Strategis sebagai Ilmu Dunia dan Akhirat

25 Desember 2024   19:41 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kemampuan memimpin dan berpikir sistem menjadi sangat penting di era ini, karena dunia saat ini tidak hanya membutuhkan individu yang mampu bekerja keras, tetapi juga mampu berpikir jauh ke depan (visioner), membuat keputusan dengan cepat dan tepat serta membawa perubahan positif baik bagi dirinya maupun lingkungan di sekitarnya. Kepemimpinan bukan lagi hanya soal memimpin orang lain, tetapi juga tentang memimpin diri sendiri. Dalam Islam, setiap manusia adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban.

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)"

Mata kuliah Kepemimpinan dan Berpikir Strategis yang saya dapatkan memberikan banyak pelajaran berharga, terutama dua konsep utama yang diajarkan dari buku: 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen R. Covey dan The Fifth Discipline dari Peter Senge. Kedua teori ini mengajarkan cara membangun kebiasaan positif dan berpikir sistemik yang bisa diterapkan di berbagai aspek kehidupan, apapun peran kita, baik sebagai karyawan, mahasiswa, sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat maupun sebagai hamba.

Hidup sebagai manusia berarti terus belajar dan bertumbuh. Dari 7 Habits, saya belajar untuk memimpin diri sendiri dengan menjadi proaktif, berfokus pada apa yang bisa dikendalikan dan tidak membiarkan situasi menguasai saya. Penting juga untuk memikirkan tujuan akhir, seperti apa saya ingin menjalani hidup, apakah saya ingin hidup yang berarti dengan menciptakan dampak positif pada orang lain? Selain itu, bagi saya pribadi, yang sedang menempuh pendidikan S2 sambil bekerja, ini bukanlah hal mudah, namun saya percaya ini adalah bagian dari sharpen the saw atau mengasah kemampuan diri saya.

Dalam perjalanannya, The Fifth Discipline juga mengajarkan saya untuk berpikir secara sistemik, melihat bahwa setiap tindakan saya memiliki dampak jangka panjang, baik pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Menyadari bahwa keberhasilan yang saya dapatkan bukanlah semata-mata hasil jerih payah diri saya sendiri namun juga ada doa orang tua, dukungan dari keluarga, teman dan rekan kerja. Berpikir sistemik membantu saya memahami bahwa sebagai mahasiswa, keberhasilan di kampus tidak hanya soal belajar keras, tapi juga bagaimana saya membangun hubungan baik dengan teman, dosen, dan lingkungan sekitar. Sebagai karyawan, berpikir sistemik membantu saya memahami bahwa setiap bagian dalam pekerjaan saling terkait. Ketika ada masalah di tempat kerja, saya mencoba mencari akar permasalahan dan berpikir jangka panjang, bukan hanya mencari solusi cepat. Pendekatan ini juga mendorong pentingnya belajar terus-menerus agar kita selalu bisa menghadapi perubahan.

Dari kedua konsep ini, saya belajar bahwa kepemimpinan dimulai dari diri sendiri. Kebiasaan efektif membantu saya menjadi lebih terorganisir dan percaya diri, sementara berpikir sistemik membuat saya lebih peka terhadap dampak dari setiap keputusan yang saya ambil. Sebagai mahasiswa, karyawan, dan manusia, mata kuliah ini mengajarkan saya untuk menjalani hidup dengan lebih bijak dan seimbang. Saya jadi lebih memahami bahwa hidup bukan hanya soal mencapai tujuan pribadi, tetapi juga soal bagaimana kita memberi dampak positif bagi orang lain dan lingkungan di sekitar kita.

Sesuai dengan hadis Rasulullah SAW:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ath-Thabrani)

Kepemimpinan dan berpikir strategis bukan hanya ilmu dunia, tetapi juga cara untuk menjadi hamba yang lebih baik. Dengan menerapkan prinsip efektivitas, dan berpikir sistemik kita dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

Inas Farida

Mahasiswi S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat-Universitas Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun