Mohon tunggu...
inasa afiani
inasa afiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Millenial

13 Januari 2024   00:10 Diperbarui: 13 Januari 2024   00:36 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRACT

Indonesian is a communication tool used by Indonesian people for daily needs, for example studying, working together and interacting. Indonesian is the national language and official language in Indonesia. The national language is the standard language in Indonesia. As a national language, Indonesian does not bind its users to comply with basic rules. Indonesian is used. non-officially relaxed and free. In daily interactions between people, what is important is the meaning conveyed. Indonesian language users in the context of the national language can use their speech freely, both spoken and written. Indonesian plays an important role in all aspects of life. Currently is the millennial generation, a time of increased use and familiarity with communication, media and digital technology. This has an impact on the development of the Indonesian language, the current situation is that the function of the Indonesian language is starting to be replaced or displaced by foreign languages and there is behavior that tends to include foreign language terms.

ABSTRAK

Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia untuk keperluan sehari-hari, misalnya belajar, bekerja sama,dan berinteraksi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi di Indonesia. Bahasa nasional adalah bahasa yang menjadi standar di Negara Indonesia. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia tidak mengikat pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar. Bahasa Indonesia digunakan. secara non resmi santai dan bebas. Dalam pergaulan sehari-hari antar warga yang dipentingkan adalah makna yang disampaikan. Pemakai bahasa Indonesia dalam konteks bahasa nasional dapat menggunakan dengan bebas menggunakan ujarannya baik lisan maupun tulis. Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan. Saat ini adalah generasi milenial, masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital. Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia, keadaan yang ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah bahasa asing.

PENDAHULUAN 

Bahasa adalah suatu media yang digunakan untuk menyampaikan dan memahami gagasan, pikiran, dan pendapat. Bahasa juga media komunikasi utama di dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi (Surahman, 1994:11).Secara garis besar, bahasa dapat dilihat dari tiga sudut pandang, antara lain: sudut pandang bentuk dan sudut pandang makna (Martinet, 1987). Bentuk bahasa berhubungan dengan keadaannya dalam mendukung perannya sebagai sarana komunikasi untuk berbagai kepentingan komunikasi pemakai bahasa, dan hubungannya dengan aspek nilai dan aspekmakna adalah perannya yang terkandungdalam bentuk bahasa yang fungsinya sebagai alat komunikasi ketiga unsur tersebut secara keseluruhan dimiliki olehsemua bahasa di dunia. Bahasa menunjukkan bangsa. Kultur bahasa Indonesia yang tidak menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar membuat sebagian besar rakyat Indonesia hanya bisa berbahasa Indonesia. Kesadaranitulah yang kini mulai disadari keinginan belajar dan menggunakan bahasa asing mulai tumbuh. Namun seiring waktu keinginan belajar bahasa asing justru membuat bahasa Indonesia terpinggirkan. Banyak anak usia sekolah, terutama kaum milenial yang tinggal di kota besar, yang terlihat gagap berbahasa Indonesia. Generasi Millenial adalah generasi yang masa kecilnya penuh dengan berbagai aktifitas kegiatan, sehingga akhirnya mereka tumbuh menjadi sosok yang mudah bosan, menyukai hal menantang, tidak multitasking dan ingin dihargai kontribusinya. Cran(2014).

Banyak diantara mereka yang bahkan lebih fasih berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia. Mengapa itu bisa terjadi? Keinginan mempersiapkan anak memasuki era globalisasi tentu boleh-boleh saja. Namun jika itu mengorbankan jati diri bangsa apalah gunanya. Namun yang terjadi tidak seperti yang diperkirakan anak-anak justru semakin asing dengan bahasa lokal. Menjamurnya bahasa bilingual memperparah kondisi ini, beberapa sekolah yang berlabel "sekolah Internasional" bahkan menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar kegiatan belajar satu mata pelajaran yang diajarkan hanya beberapa jam dalam seminggu. Kehidupan dan interaksi anak muda milenial pun terlepas dari "kontaminasi bahasa". Penggunaan istilah-istilah yang entah dari mana asalnya semakin. Contohnya lebih banyak anak muda yang menggunakan kata "annyeong"(bahasa Korea, artinya Halo) dibandingkan dengan Haloatau Haiitu sendiri. Hal tersebut terjadi karena kebudayaan asing masuk ke Indonesia dengan mudah, sehingga bahasa asing pun ikut tren di Indonesia dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari lalu mereka menjadi terbiasa. Fenomena tersebut sudah menunjukkan bahwa adanya pergeseran bahasa dan salah satu penanganannya adalah dengan meningkatkan sikap bahasa dan pemertahanan bahasa serta memanfaatkan kemampuan dan potensi generasi milenial yang bergantung dan akrab dengan dunia teknologi untuk mengembangkan bahasa Indonesia bukan malah merusak bahasa Indonesia.

METODE PENELITIAN 

 

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, di antaranya suatu pendekatan yang disebut sebagai pendekatan penyelidikan karena metode ini biasanya digunakan peneliti  dalam  mengumpulkan data dengan cara melakukan  berinteraksi  langsung  dengan  orang  yang  dijadikan  sumber  data penelitian. McMillan  &  Schumach (Syamsuddin,  2006) mengungkapkan  bahwa

penelitian  kualitatif  menduga  realitas  sebagai  sesuatu  yang  dapat  dillihat  dari perspektif  yang  lainnya. Pendekatan  kualitatif  adalah  pendekatan  yang  penting untuk memahami suatu gejala sosial dan perspektif individu yang diteliti. Tujuan utamanya untuk menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena selain itu yaitu untuk menganalisis yang dicermati supaya diperoleh informasi mengenai perilaku  mereka,  perasaannya,  keyakinan  ide,  bentuk  pemikiran,  serta  dapat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun