Mohon tunggu...
NASRUDDIN OOS
NASRUDDIN OOS Mohon Tunggu... melalang buana, kerja g jelas kuliahpun tidak jelas -

Ah, Gelap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Belakang Jendela Tak Ada Kaca

29 April 2011   10:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajah gelap kian memperlihatkan sore kian beranjak pergi diantara rinai hujan menguyur menyirami bumi setelah semalam juga disiramnya, sebidang meja kecil dalam ruang yang sangat terbatas dekat jendela terduduk memandang air jatuh dari langit.

sayangku, hujan ini kembali mengingatkan aku pada mu, sedangkan saat kini hujan aku lagi tidak bersama bercerita tentang butiran-butirannya bening, sejuk yang dihangat oleh canda mu, sayangku tiba-tiba saja kerinduan itu bergemuruh dalam bimbangnya hujan disore hari ini.

hembusan asap rokok terus berhembus dari bibir yang memang tidak berwarna merah lagi sayangku, tahu kan dirimu bahwa aku perokok berat diantara yang kau kenal itu, dan hujan semakin deras saja dalam nyanyian syahdu yang tak berlagu rindu, kepala ku hampir sakit yang ternyata belum ngopi setelah siang tadi, ku tinggalkan saja jendela tak berkaca hanya untuk mencari secangkir kopi hangat.

Salam Sayang Penuh Cinta

Nasruddin Oos

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun