Wajah gelap kian memperlihatkan sore kian beranjak pergi diantara rinai hujan menguyur menyirami bumi setelah semalam juga disiramnya, sebidang meja kecil dalam ruang yang sangat terbatas dekat jendela terduduk memandang air jatuh dari langit.
sayangku, hujan ini kembali mengingatkan aku pada mu, sedangkan saat kini hujan aku lagi tidak bersama bercerita tentang butiran-butirannya bening, sejuk yang dihangat oleh canda mu, sayangku tiba-tiba saja kerinduan itu bergemuruh dalam bimbangnya hujan disore hari ini.
hembusan asap rokok terus berhembus dari bibir yang memang tidak berwarna merah lagi sayangku, tahu kan dirimu bahwa aku perokok berat diantara yang kau kenal itu, dan hujan semakin deras saja dalam nyanyian syahdu yang tak berlagu rindu, kepala ku hampir sakit yang ternyata belum ngopi setelah siang tadi, ku tinggalkan saja jendela tak berkaca hanya untuk mencari secangkir kopi hangat.
Salam Sayang Penuh Cinta
Nasruddin Oos
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H