Angka jam menujukkan 10:49 WIB selasa hari HP terbunyidan nomorpun tak terdaftar, ku angkat suara lembut itu terdengar dan Nampak akrab, sejurus ingat berputar kemasa lalu, ya seorang perempuan yang bernama Neon, terserah apapun nama lengkapnya karna diawal aku kenal dengan perempuan semampai beberapa tahun lalu didepan gerbang kampus, lalu kamipun akrab dan berteman hingga akupun pernah jatuh hati pada teman sekelasnya, ya dewi nama perempuan itu yang sempat aku kagumi serta kami pun semakin kelihatan akrab.
Lama tak berjumpa siang itu kami berbincang dan akal-akalan dulu sebagai pengingat masih ada, apa lagi ketika dia bilang bahwa Dewi tak pernah membalas smsnya, duh kangen dech ma dia yang kini telah jadi istri orang. Dia kawin dengan lelaki yang tak pernah ku kenal. Lho kok aku ngomongin si Dewi sich bukannya Neon.
Sahabat lama pa kabar, ternyata dirimu kini telah menjadi seorang Dosen di akademi dulu kau kuliah, kau pulang setelah mengambil S1 disaat telah kau tamatkan DIII di Akademi Fisioterapi, jadi kangen dech sama suasana dulunya, banyak cerita yang kita ukir diantara perputar waktu.
Kapan kawin, pertanyaan hal yang wajar biasa saja namun kesan dan cara menjawab sungguh tak tahu dari mana aku harus menjawabnya. Ku tenguk kembali the setengah panas setelah menyamakan pesanan ku dengan Adiklat yang memang lebih duluan duduk bercerita dikantin banglah.
Indomi rebus campur telor jadi santapan siang itu dan Neon masih sempat kerjain anak orang yang duduk didepan kami, kelakar dan ketawa masih seperti dulunya. Kapan kta mengudang kawan-kawan lain, sekedar berbagi cerita yang sering kita lewati disenja, kau telah jadi Dosen, aku masih melalang buana, Adiklat masih setia dengan kuasnya, Popon tinggalkan gitar yang dulu dia dendangkan kini dia menjadi desaigner, Rony di Bank Mandiri kini ia bekerja, Zack telah membuka usaha, Faraby masih tetap di LSM, Haris telah terjun ke dunia politik, Liza di Puskesmas dipulau Jawa krn aku kurang tau pasti tempat yang sesungguhnya, Nenda masih di Banda Aceh dia, Meri telah menetap di Sigli, Dewi ikut suaminya di Medan, Ningsih tidak dapat kabar setelah dia menikah, dan teman2 yanglain putus komunikasi sehingga aku tau keberadaan dan rutinitas mereka.
Ya semuanya masih kita ingat, kenangan yang pernah ada, semoga kita bias kumpul lagi walau hanya untuk sehari, salam sayang penuh cinta.
Nasruddin oos
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H