Gerakan Literasi Nasional merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek sebagai upaya peningkatan kualitas hidup, daya saing pengembangan karakter bangsa, serta kompetensi abad 21 yang digiatkan sejak tahun 2016. Dikutip dari laman web GLN (gln.kemdikbud.go.id) bahwa Gerakan Literasi Nasional (GLN) hadir untuk menumbuhkembangkan dan membudidayakan literasi di Indonesia.Â
Agar kegiatan GLN dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan serentak maka Kemendikbudristek mensinergikannya ke dalam Praktik Kuliah Kerja Nyata Tematik. Salah satu pihak yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek guna mewujudkan Gerakan Literasi Nasional adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Aksi Gerakan Literasi Nasional diintegrasikan dalam tema Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) UPI Semester Genap Tahun 2020/2021 Gelombang 2 yaitu  "Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Kampus Merdeka -- Pusat Prestasi Nasional". Sebanyak 2685 mahasiswa UPI sedang mengikuti Praktik Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus hingga 20 September 2021 secara daring di daerah tempat tinggal masing-masing.
Selaras dengan tujuan KKN di atas, maka salah satu mahasiswa UPI Kampus Daerah Purwakarta yang bernama Inarah dengan jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Dr. Indah Nurmahanani, S.S., M.Pd., merancang sebuah program untuk memperkenalkan dan memanfaatkan web Gerakan Literasi Nasional guna menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi dasar bagi Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar.
Web Gerakan Literasi Nasional memiliki 3 program khusus yaitu, Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan Literasi Keluarga (GLK), dan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM). Dari ketiga program khusus tersebut, terdapat modul/bahan bacaan dan praktik baik.Â
Modul/bahan bacaan yang tersedia dalam program GLS berupa berbagai macam cerita yang dikemas secara menarik dengan menampilkan ilustrasi yang keren sehingga dapat menarik perhatian anak sebagai pembacanya. Sedangkan modul/bahan bacaan pada program GLK memuat buku seri cerita bagi Anak Usia Dini dalam lingkungan rumah serta buku seri panduan orang tua yang keduanya juga dikemas secara sederhana namun bermakna yang juga menampilkan ilustasi.Â
Sedangkan modul/bahan bacaan pada program GLM menampilkan buku pedoman untuk penyelenggaraan Kampung Literasi. Dan praktik baik dari ketiga program tersebut berisikan program pemerintah lainnya yang dapat dimanfaatkan seperti buku panduan dan video panduan mengenai GLN itu sendiri.
Jika dianalis, dalam sebuah buku cerita anak tidak hanya mengembangkan literasi baca saja, namun juga bisa mengembangkan literasi tulis, numeris, dan sains. Literasi baca didapat dari membaca buku itu sendiri. Literasi tulis dapat dikembangkan ketika guru/orangtua meminta anak untuk mengikuti tulisan pendek yang berada dalam buku cerita, literasi numeris bisa didapat jika guru/orangtua membimbing menyebut jumlah halaman ataupun menghitung tiap tokoh dalam cerita, serta menjelaskan apabila jika ada kejadian sains di dalam cerita tersebut.
Kegiatan literasi pastinya akan meningkatkan perkembangan kognitif dan bahasa bagi anak. Dengan berliterasi, kita akan memperoleh informasi baru serta meningkatkan kualitas hidup.
Referensi:Â
Penulis:
Inarah, Mahasiswa PGPAUD Kampus Purwakarta Tahun & anggota Kelompok KKNT 53 UPI Gelombang 2.
Dr. Indah Nurmahanani, S.S., M.Pd., Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok KKNT 53 UPI Gelombang 2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H