Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tips Keuangan 2025 : Tetap Menabung, Hemat tapi Tidak Pelit

31 Desember 2024   00:58 Diperbarui: 1 Januari 2025   09:56 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto dokpri. Segelas Blue Ocean penyegar jiwa raga)

Kondisi perekonomian tahun 2025 banyak yang memprediksikan gelap, suram, lesu. Prediksi pertumbuhan ekonomi yang rendah membuat perputaran ekonomi melambat. Dengan penghasilan  tetap, sementara harga-harga komoditas dipastikan naik seiring dengan kenaikan PPN, maka kalangan menengah  harus punya kiat khusus untuk bisa bertahan menjalani kehidupan yang layak dan berusaha agar tidak jatuh ke kelas miskin. 

Optimis, adalah satu kata yang harus terus kita pegang. Apapun kondisinya, penting untuk menjaga agar kita selalu positif thinking selalu berprasangka baik, selalu mempunyai afirmasi yang positif. Bukankah "you are what you think"?

Tak perlu khawatir berlebihan tentang hari esok, sebab ada Allah swt.  Tuhan Yang Mahaesa, sang pemberi rezeki kepada seluruh makhluk ciptaanNYA, sebagaimana firmanNYA dalam QS. Al Ankabut : 60 :"Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui"

Disamping optimis dan yakin semuanya akan baik-baik saja, tentu perlu dibarengi dengan upaya serta kiat-kiat agar  kebutuhan primer sekunder dan tersier terpenuhi, namun hidup tetap bahagia jiwa raga. Apa saja ?

1. Menabung

Menabung yang sudah dilakukan dari tahun sebelumnya, harus tetap dilanjutkan. Sebab sudah sangat terasa manfaatnya. Dengan penghasilan yang pas-pasan maka harus merencanakan dengan matang, kapan anak kuliah yang membutuhkan biaya cukup banyak, kapan rencana ibadah (haji/umroh), kapan liburan keluarga, serta biaya yang dibutuhkan. Dengan mengetahui tahun  serta besarnya biaya yang dibutuhkan kita bisa mengatur berapa besar harus menyisihkan penghasilan untuk ditabung. Misalnya untuk kebutuhan kuliah, maka semakin jauh persiapannya semakin sedikit uang yang kita tabung, sebab durasi menabungnya cukup lama.

Saat ini banyak bahkan mungkin semua bank menyediakan tabungan rencana dengan berbagai variasinya. Kita bisa mengambil salah satu atau dua atau disesuaikan dengan jumlah anak kita. Masing-masing anak dibukakan rekening agar kelak saat mereka kuliah sudah tersedia dana yang cukup. Demikian juga untuk keperluan lainnya, misalnya tabungan haji, tabungan untuk liburan, dll. dapat dilakukan dengan cara yang sama. Sisihkan dulu uang untuk ditabung, 20%, 30% atau bahkan 40% dari penghasilan, baru sisanya dibelanjakan.

2. Hemat dan sederhana

Gaya hidup frugal living yang sedang nge trend membantu kita mengelola keuangan dengan enjoy dan tidak lagi gengsi. Ketika kita harus hemat dan hidup sederhana, tidak membeli barang bermerk, tidak mudah membeli baju/sepatu hanya karena mode, takut ketinggalan jaman dan lain-lain. Jika ada yang komentar tentang penampilan kita yang memakai baju sepatu dan tas itu-itu saja, kita bisa menjawab dengan pede, "Lah...aku kan sedang ngikuti trend gaya hidup frugal living, Warren Buffet saja ngelakuin itu"

Kiat-kiat berhemat lainnya misalnya dalam hal konsumsi kita bisa sedikit down grade jika memang tidak terlalu berbeda secara signifikan. Kebutuhan semisal sabun cuci piring, sabun mandi, sabun cuci dan lain-lain kebutuhan rumah tangga harga antara merk satu dengan lainnya terkadang cukup jauh. Kita tidak perlu fanatik dengan satu merk tertentu yang memang bagus kualitasnya tetapi harganya jauh lebih mahal. Kita bisa menggantikan dengan barang sejenis yang lebih murah tetapi masih cukup berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun