Suasana yang ramah dan hangat seperti ini, akan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kondisi ini sangat berpengaruh bagi perkembangan anak, menciptakan anak-anak yang berpribadi ramah dan hangat pula.
b. Mengembangkan sikap peduli
Masyarakat harus memberikan perhatian yang cukup kepada tetangga kiri kanan dan lingkungannya. Mengembangkan sikap peduli bukan berarti kepo tetapi sebagai perwujudan bentuk perhatian. Jika ada anak yang bermasalah, menjadi korban perundungan atau pelaku perundungan sebaiknya tidak serta merta menyalahkan mereka tanpa solusi. Menunjukkan empati akan lebih baik, sambil memberikan dukungan agar kejadian yang sama tidak terulang.
Sikap peduli juga dapat berkembang, menjadi alat deteksi dini bagi munculnya kasus perundungan. Dengan adanya kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya, mengenal tetangga dan anak-anak dengan baik, akan segera diketahui jika terjadi hal-hal yang aneh atau di luar kebiasaan terkait perundungan. Dengan demikian dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan.
Menawarkan bantuan yang dapat dilakukan, memberikan pencerahan jika diperlukan, Ketua RT atau tokoh yang dituakan bisa menjadi pendengar yang baik untuk kemudian menjadi penengah dan pemberi solusi yang adil dan dapat diterima semua pihak. Masyarakat juga dapat terlibat aktif untuk bekerja sama dengan pihak sekolah, Komite Sekolah, RT, RW, Desa serta berbagai pihak terkait lainnya jika diperlukan dalam rangka pencegahan perundungan.
c. Teladan
Lagi-lagi keteladanan adalah kunci. Di dalam lingkungan masyarakat yang menolak kekerasan, yang tidak ada kejadian-kejadian kekerasan di lingkungan, masyarakat yang supportif, masyarakat yang peduli, akan menjadi contoh teladan yang mudah ditiru oleh anak-anak. Anggota masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, budaya dan adat-istiadat, yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari yang menciptakan kebiasaan-kebiasaan baik di lingkungan, pun akan menciptakan anak-anak yang tidak jauh berbeda.Â
Kebiasaan, perilaku dan karakter anak, terbentuk dari kebiasaan penanaman nilai-nilai yang didengar, dilihat, dan dilakukan baik di sekolah, di rumah dan juga di lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu, sebagai guru, orang tua dan sekaligus sebagai anggota masyarakat, mari bersama-sama berusaha menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dalam keseharian kita, di manapun kita berada. Semoga kejadian perundungan anak tidak semakin berkembang tetapi berkurang dan suatu saat akan hilang, sehingga menciptakan generasi yang gemilang.
Semoga.
Â