Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Camping, Healing yang Tak Bikin Kantong Kering

25 Agustus 2023   23:27 Diperbarui: 26 Agustus 2023   05:00 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto dokpri. Bersama mendirikan tenda)

Healing dalam bahasa Indonesia adalah penyembuhan atau pemulihan secara umum, baik mental maupun fisik. Oleh karenanya diksi healing sering digunakn untuk sebuah kegiatan atau aktifitas yang  membuat orang senang, gembira, bersuka cita sehingga fisik dan mentalnya kembali pulih dari kebosanan, stress atau tekanan akibat rutinitas pekerjaan sehari-hari.

Healing biasanya dilakukan dengan melakukan piknik atau berwisata baik wisata belanja, wisata kuliner ataupun wisata alam, baik di dalam ataupun di luar negeri. Namun healing tidak terbatas pada kegiatan di atas, karena melakukan hobby atau hal-hal remeh temeh pun bisa membuat seseorang pulih, misalnya berkebun, memancing, bernyanyi atau mencoba melakukan hal-hal baru yang menantang seperti naik gunung ataupun camping.

Camping merupakan salah satu aktifitas healing untuk seluruh keluarga yang mengasyikkan, mudah dan tentu saja murah. Seperti yang kami lakukan untuk mengisi liburan semester 1 tahun ini. Kami memilih melakukan camping di bumi perkemahan Tenjo Laut, di wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Kami membawa tenda sendiri, dan hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp20.000,- per orang. Kami juga membawa bahan mentah seperti beras, mie instan, telur, pisang rebus dan juga daging sapi yang sudah ditusuk sate (kebetulan habis hari raya Idul Adha) untuk dibakar malam harinya di atas api unggun. 

Makanan minuman cemilan selama camping aman, kami menyiapkan logistik lengkap termasuk roti tawar, aneka keripik, teh, kopi, susu bahkan jahe untuk dibakar dan dicampur kopi, susu atau teh biar badan terasa hangat.

Malam hari dalam suhu dingin yang mencapai 18 derajat celsius,  kami menyalakan api unggun dengan kayu bakar yang kami beli dari pengelola buper. Sambil berdiang mengelilingi api unggun kami membakar pisang dan juga sate. Kami juga memasak nasi sendiri dengan menggunakan nesting dan kompor gas kecil. 

Anak-anak bersemangat melakukannya, dan bersemangat pula menikmati hidangan yang dimasak sendiri. Meskipun nasinya terasa sedikit "ladhug" kurang matang sedikit, tetapi karena hasil karya sendiri maka terasa nikmat juga. 

(Foto dokpri. Bersantai dalam tenda)
(Foto dokpri. Bersantai dalam tenda)

Camping memang lebih repot karena harus membawa bekal segala macam perlengkapan, bahkan harus memasak sendiri, dibandingkan dengan piknik ke tempat wisata yang populer, dimana untuk makan kita tinggal menuju salah satu resto, pesan dan menikmati hidangan, mau nginep tinggal pesen hotel bisa tidur nyenyak tak perlu repot mendirikan tenda.

Namun ternyata di balik kerepotan camping, ada sejumlah manfaat yang kami rasakan, diantaranya adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun