Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Sikap Peduli, Belajar dari Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres

13 November 2022   23:46 Diperbarui: 13 November 2022   23:51 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto : dok pribadi. silaturahmi/arisan)

Beberapa hari terakhir berita tentang tewasnya satu keluarga yang terdiri dari 4 orang  di Perumahan Citra Garden, Kalideres Jakarta sangat mengejutkan warga. Empat orang tersebut adalah Rudyanto Gunawan (71), sang istri  K. Margaretha Gunawan (68), anak perempuan dari keduanya Dian (40) dan Budyanto Gunawan (69) yang merupakan ipar dari Rudianto.

Berdasarkan hasil otopsi diketahui bahwa keempat jenasah meninggal dalam keadaan perut kosong, diduga tidak makan dan minum berminggu-minggu lamanya.

Terlepas dari penyebab kematian satu keluarga tersebut, yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti, ada yang mengusik sisi kemanusiaan kita. Bagaimana mungkin hidup dalam sebuah kompleks perumahan, yang notabene jarak antar rumah tentu sangat dekat, bahkan bisa jadi berimpitan satu sama lain, tapi tak satupun yang mengetahui kondisi tetangganya sampai berminggu-minggu lamanya dan kemudian ditemukan sudah dalam keadaan tewas membusuk.

Agar kejadian tak terulang, sebaiknya kita memaksimalkan fungsi dan peran kita baik sebagai pribadi maupun masyarakat sebagai berikut :

1. Kembangkan sikap peduli

Kepedulian adalah sebuah sikap mau memperhatikan, menghiraukan dalam hal ini tetangga. Tetangga adalah saudara terdekat kita,  jika kita membutuhkan sesuatu, bantuan yang mendesak, situasi emergency maka yang pertama kali atau paling cepat dapat memberikan bantuan adalah tetangga. Kepedulian dengan tetangga dapat dilakukan dengan bersikap ramah, rukun, saling mengenal, menyapa, saling menanyakan kabar. Jika ada tetangga yang biasanya sering nampak lewat depan rumah kita misalnya, namun selama beberapa hari tidak nampak lewat, seharusnya sudah menimbulkan tanya, "Kok tumben pak A sudah beberapa hari ini tidak nampak lewat depan rumah?". Atau tetangga yang sering ketemu sholat berjamaah di masjid, beberapa hari tidak muncul, dan sebagainya. Sebagai tetangga yang baik mestinya kemudian kita berusaha mencari tahu, bukan bermaksud kepo tetapi lebih kepada sikap peduli, perhatian, barangkali tetangga kita itu sakit. Jika kita tahu maka kemudian kita bisa menengok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

2. Group whatsapp

Sangat penting membuat group whatsapp di lingkungan perumahan. Seperti di perumahan saya, ada group RT,  group RW,  group 1 gang,  group masjid., bahkan ada group sepeda dan senam. Group ini meskipun sifatnya non formal, namun sangat efektif dalam menyebarluaskan berita. Jika ada tetangga yang sakit, lewat group wa.lah kita jadi tahu, karena dengan kesibukan masing-masing memang terkadang di perumahan jarang atau tidak bisa ketemu tetangga setiap saat setiap waktu. Dan biasanya setelah mengetahui ada tetangga yang sakit, kita bersama-sama iuran atau memakai uang kas yang ada untuk menengoknya.

3. Maksimalkan fungsi kelembagaan RT, RW.

Salah satu tugas Ketua RT dan RW adalah membantu pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat. Ketua RT, RW yang baik tidak saja hanya menunggu laporan dari masyarakat tentang kondisi masyarakat di wilayahnya, namun bisa lebih proaktif di saat-saat tertentu dapat berkeliling untuk mengecek/mengetahui kondisi warganya. Dengan demikian jika ada hal-hal yang memerlukan bantuan akan bisa segera diketahui, untuk dicarikan solusi.

RT, RW juga bisa lebih meningkatkan kinerjanya dengan mengadakan rapat rutin warga, yang tujuannya untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi, dan mencari pemecahannya, baik permasalahan pribadi warga maupun permasalahan bersama warga masyarakat.

4. Memaksimalkan fungsi Satpam

Satpam merupakan salah satu sumber daya yang dapat dimanfaatkan dalam rangka menjaga keamanan ketentraman sekaligus mengetahui kondisi warga masyarakat umumnya dan pribadi-pribadi khususnya. Biasanya di perumahan ada semacam iuran dari setiap warga untuk kepentingan membayar satpam, iuran kebersihan, juga kas perumahan. Nah...Satpam  perumahan dapat ditugaskan untuk menarik iuran dari warga, sehingga mau tidak mau Satpam akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk menagih. Dengan demikian selain iuran terkumpul, keadaan warga juga bisa diketahui dan terpantau dengan baik.

5. Mengembangkan silaturahmi, guyup rukun antar warga

Silaturahmi  bisa memperpanjang usia dan mendatangkan rejeki, demikian agama mengajarkan dan memang benar adanya. Dengan silaturahmi, kita bisa ngobrol tentang berbagai hal dengan tetangga, tentu hal ini secara mental akan menyehatkan sebab sebagai makhluk sosial kita perlu orang lain untuk bertahan hidup, kita perlu orang lain untuk sekedar mendengarkan suara hati kita, curhat kita. Apalagi jika kemudian tema obrolan mengarah kepada kerjasama usaha misalnya, atau ada informasi lowongan kerja, informasi tentang pameran dagang UMKM yang bisa kita ikuti dan sebagainya, tentu hal ini sangat bermanfaat dan menjadi sebuah jalan rejeki bagi kita. Rejeki secara langsung ketika bersilaturahmi, biasanya tuan rumah akan menyajikan teh atau kopi dan camilan sebagai teman ngobrol. 

Mari kita maksimalkan hal-hal di atas, agar tidak terulang lagi  ada tetangga sebelah rumah mendapatkan musibah yang mengenaskan tanpa pertolongan. Mari kita bersama-sama kembangkan sikap peduli, peduli pada tetangga, peduli pada sesama, membantu semampu kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun