Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nilai Antikorupsi, Tanamkan pada Anak Sejak Dini Yuk

23 Oktober 2022   10:37 Diperbarui: 23 Oktober 2022   10:55 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto freepik.com/free)

Nilai sederhana dapat diajarkan dalam hal berpakaian misalnya. Seragam sekolah, sepatu dan tas sekolah mestinya cukup sesuai standar sekolah dan tidak perlu bermerk mahal. 

Membiasakan membeli sesuatu ketika butuh, bukan setiap keinginan anak dipenuhi orang tua. Tidak perlu setiap minggu harus makan di luar, di restoran mahal hanya untuk menyamai teman-temannya. 

Tentu orang tua harus memberi contoh, misalnya tidak selalu saat lebaran mengenakan dan memaksakan beli baju baru jika yang lama pun masih layak. Tidak perlu orangtua murid mengadakan/mengenakan dresscode  yang membutuhkan biaya hanya untuk mengantarkan anak latihan manasik haji, dan sebagainya.

Sikap adil dapat ditanamkan dengan pemberian reward dan punishment yang sama untuk semua anak/semua murid dengan kesalahan dan keberhasilan yang sama. 

Tidak ada diskriminasi,  semua anak yang terlambat masuk sekolah diberikan hukuman yang sama, tidak memandang misalnya anak seorang guru/Kepala Sekolah atau penyumbang dana sekolah terbesar.  Di rumah juga sama perlakuan untuk semua anak ketika melakukan kesalahan. Orang tua dan guru harus konsisten menerapkan, menegakkan aturan yang ada.

Mandiri dan bertanggung jawab dapat ditanamkan dengan cara anak diberi tanggung jawab untuk menyiapkan segala perlengkapan sekolahyang akan dibawa/dipakai esok hari sendiri, diminta membuat to do list, mengerjakan tugas sekolah/PR sendiri (orang tua hanya membantu, tidak mengerjakan untuk si anak), habis makan diminta mencuci alat makannya sendiri jika tidak punya ART, dll.

Kerja keras dan disiplin dapat ditanamkan misalnya jika anak berhasil meraih prestasi juara I orang tua akan memberikan hadiah. Hal ini dapat memberikan semangat bagi anak untuk meraih prestasi dengan kerja keras yaitu belajar, dan tentu saja disiplin waktu. 

Disiplin waktu dalam hal penggunaan gawai juga harus diperhatikan, kapan waktunya bermain gawai kapan harus benar-benar off. lagi-lagi, sulitnya orang tua dan guru di sekolah harus bisa memberi contoh, sebab contoh lebih efektif daripada berjuta kata disampaikan kepada anak tetapi yang yang menyampaikan sendiri tidak melakukan apa yang disampaikan.

Sikap berani adalah berani menyampaikan sebuah kebenaran, seperti kata pepatah "Berani karena benar takut karena salah", misalnya melihat temannya menyontek saat ulangan harus berani melaporkannya kepada guru. 

Peduli adalah sebuah sikap seperti memberi perhatian, pertolongan, membantu, empati kepada orang lain yang membutuhkan. Misalnya ketika ada temannya yang sakit maka ditengok , ada temannya yang kurang mampu dan tidak memiliki sepatu yang layak untuk sekolah, peduli  membantu membelikan  dengan iuran dari uang jajan. 

Ketika ada bencana dibiasakan untuk berdonasi membantu meringankan beban korban, dll. Sikap perduli sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, agar tidak ada kesenjangan yang terlalu tinggi antara si kaya dengan si miskin. Jika sikap peduli telah terbentuk sejak dini, tidak akan ada kasus misalnya seorang tua renta yang tidak punya siapa-siapa di sebuah kampung, hidup di kandang bersama hewan, kelaparan dan sakit-sakitan sendirian, misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun