Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nilai Antikorupsi, Tanamkan pada Anak Sejak Dini Yuk

23 Oktober 2022   10:37 Diperbarui: 23 Oktober 2022   10:55 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Desember, sebentar lagi tiba dan  tanggal 9 adalah peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang biasa disingkat dengan Hakordia. Berbicara tentang korupsi di Indonesia, membuat kita semakin prihatin karena intensitas keterjadiannya yang semakin hari justru semakin banyak terkuak. 

Jumlah uang yang dikorup semakin besar, yang semula hanya puluhan juta, ratusan juta, milyar dan sekarang bahkan mencapai trilyunan uang dikorupsi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 

Demikian juga dengan pelakunya, dari pemimpin/pejabat di tingkat Pemerintahan Pusat, Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) dan bahkan sampai ke Pemerintahan Desa dengan adanya Dana Desa yang dikorupsi juga. Lembaganyapun tidak ada yang steril dari kasus korupsi, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Banyak hal sudah dilakukan pemerintah dalam rangka melakukan pendidikan, pencegahan dan pemberantasan korupsi, mulai dari menerbitkan sejumlah kebijakan terkait dengan KKN, mengoptimalkan fungsi-fungsi kelembagaan negara, dan juga membentuk komisi seperti KPK. Namun sampai hari ini, pencegahan dan pemberantasan korupsi memang belum berhasil sebagaimana yang diharapkan, disebabkan banyak hal.

Kita sebagai masyarakat pun dapat berperan dalam upaya menurunkan tingginya angka korupsi di Indonesia. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan menanamkan nilai-nilai antikorupsi, dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam keseharian kita di manapun, kapanpun, melekat dalam aktifitas  sehari-hari.  

Kita mengenal 9 nilai antikorupsi yaitu jujur, adil, mandiri, sederhana, tanggung jawab, peduli, disiplin, kerja keras dan berani. Bagi sebagian manusia dewasa yang karakternya sudah terbentuk dan berbeda dengan nilai di atas, mungkin akan sulit melaksanakan nilai-nilai di atas. Misalnya, bisakah para pejabat bergaya hidup sederhana, jika sudah mempunyai karakter hidup boros dan bermewah-mewah untuk menaikkan gengsi dan citra diri?

Oleh karena itu, penting rasanya menanamkan 9 nilai antikorupsi di atas sejak dini, sejak anak belum sekolah, saat di Kelompok bermain/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, SD, SMP, SMA dan seterusnya yang sampai akhirnya pada saat memasuki dunia kerja sudah terbentuk karakter dengan integritas diri yang kuat. 

Sekolah seharusnya tidak hanya melakukan penilaian berdasarkan angka yang dicapai anak pada saat ulangan. Menanamkan nilai dengan cara pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari bukan sekedar teori. Dengan contoh sikap dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya, di rumah, di sekolah juga di tengah-tengah masyarakat.

Jujur saat mengerjakan ulangan, tidak mencontek, mengerjakan tugas di rumah dilakukan sendiri dan orang tua tidak perlu turun tangan membantu mengerjakannya (misalnya ada tugas menggambar dan mewarnai di rumah). 

Untuk contoh terakhir, pada saat pandemi covid-19, terjadi anak-anak yang tadinya biasa saja kepandaiannya menjadi anak yang nilainya selalu bagus, sebab bisa jadi orang tua ikut membantu mengerjakan tugas-tugas/ulangan anak. Hal ini tentu tidak mendidik, bahkan tanpa disadari, mengajarkan anak untuk tidak jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun