Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Apakah Boleh Saya Cemburu

8 Januari 2025   21:59 Diperbarui: 8 Januari 2025   21:59 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin dan beberapa kali pula saat ada pembahasan tentang seorang perempuan dan keluarganya yang terdengar oleh saya, hati saya terasa sakit. Sebab pembahasan itu seakan mengingatkan posisi saya pada hubungan yang sedang terjalani ini. Saya tak bisa mengontrol perasaan setiap kali hal ini terjadi. Saya seakan menjadi orang yang paling egois dan jahat pada perempuan itu dan keluarganya. Lalu apakah ini disebut sebagai perasaan cemburu atau ego diri?

Apakah seharusnya saya tak boleh begitu. Tak boleh merasa sakit saat pembicaraan itu muncul. Sebab saya harusnya belajar untuk menerima semua tanpa meladeni perasaan yang muncul tersebut. Tetapi saya belum bisa dan selalu saja mengakibatkan sakit yang begitu dalam. Meski begitu ketika saya mulai berbicara dan meyakinkan diri bahwa inilah konsekuensi yang harus saya jalani, perasaan itu perlahan mengendur.

Sayang, maafkan saya yang tidak bisa mengontrol perasaan cemburu atau lainnya ini. Saya masih saja kehilangan dan tidak menyadari bahwa keadaanmu telah berbeda dengan saya sayang. Saya malah berfikirnya bahwa nanti kedepan suatu saat kamu akan memilih saya sebagai satu-satunya. Saya terlalu berharap hingga mengesampingkan kenyataan yang ada. Tetapi memang hal itu lah yang membuat saya ingin terus bertahan.

Bukan hanya itu. Kegigihanmu dalam meladeni sikap saya yang sering berubah, dan kesabaran yang tiada batas membuat cinta ini terasa semakin kuat bersemayam. Apakah kamu juga merasakan demikian sayang?

Namun apapun itu saya akan terus belajar menyemai cinta kita sampai kapanpun. Saya pun akan terus belajar untuk menerima kenyataan walau terasa sangat menyakitkan. Saya tak ingin menyesal dikemudian hari sebab tak memperjuangkan cinta dan kebahagiaan ini. Saya hanya terus berdoa dan berharap untuk diberikan yang terbaik dan semoga senantiasa selaras dengan Takdirnya.

Maaf sayang untuk tulisan kali ini tayang begitu telat. Karena banyak hal yang hari ini saya kerjakan dan kamu sudah tahu itu. Semoga kamu memaafkan keterlambatan ini. Saya mencintai kamu kekasihku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun