Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jaga Diri Ya Sayang

16 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 16 Oktober 2024   20:27 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedih dan bahagia bercampur jadi satu pada hari ini. Bahagia karena kamu mau menemani saya selama kegiatan yang telah menguras  emosi. Sedih karena kamu langsung pergi keluar kota untuk misi panggilan. Terimakasih sayang untuk kesediaan waktunya. Meski hanya sebentar, setidaknya itu menandakan bahwa kamu peduli dengan kami.

Entah bagaimana sampai saat ini saya bahagia dengan jalinan cinta kita. Saya bahagia melihat tawamu, canda guraumu, dan sifat manja dirimu. Walau kebahagiaan ini hanya saya dan kamu yang merasakan, setidaknya keintiman itu akan senantiasa terjaga hingga waktu yang sulit untuk diperkirakan.

Kesedihan yang selalu menyapa saya adalah soal ego. Ego saya beberapa kali sering muncul. Keinginan untuk memilikimu seutuhnya, selalu menjadi momok yang tak dapat saya hindari. Saya tahu keinginan itu muncul selayaknya orang yang tengah jatuh cinta lainnya. Yakni keinginan untuk selalu bersama dengan orang yang dicintai. Tanpa berbagi dengan siapapun. Namun kenyataan memaksa saya harus mengubur keinginan itu sedalam mungkin. 

Karena kamu selalu mengajari saya tentang keikhlasan menerima segala apa yang diberikan Tuhan. Termasuk menerima bahwa kita untuk saat ini ditakdirkan saling mencintai. Maka perlahan ego ini saya ubah menjadi pelajaran yang berharga. Tentang belajar menerima dan mengusahakan yang terbaik tanpa memikirkan hasilnya. Tapi lebih mengutamakan prosesnya. 

Sepekan ini kamu banyak kegiatan diluar kota sayang. Saya hanya berpesan kepadamu untuk tidak buru-buru dalam mengambil keputusan dan senantiasa tersenyum. Karena saya paham betul ketika kamu merasa terdesak atau ada sesuatu yang menyinggung, kamu pasti akan bertindak tanpa peduli akan sekelilingmu. Dan itu yang tidak saya inginkan sayang. 

Tugas kamu begitu banyak dan semuanya mengharuskan kamu senantiasa dalam kondisi baik-baik saja. Jika kamu dalam kondisi dibawa tekanan dan emosi yang tidak terkontrol, akankah semuanya akan tetap baik sayang? Tentu tidak. Saya tahu kamu sangat memperhatikan harga diri kamu. Kamu tak ingin menghancurkan harga diri yang sudah kamu bangun sejak kecil. Dan bisa jadi karena hal itulah hubungan kita tetap seperti ini kan sayang? 

Saya selalu berdoa akan keselamatan dan dipermudahkan segala apa yang kamu lakukan. Libatkanlah saya jika kamu menemui kebuntuan atau sedang membutuhkan saran. Saya akan selalu mendampingimu sayang dalam kondisi dan situasi apapun. Jaga kesehatan ya sayang. Saya mencintaimu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun