Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bersyukur Mencintaimu

7 Agustus 2024   22:01 Diperbarui: 7 Agustus 2024   22:06 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sudah melewati banyak hal selama ini. Bahagia dan duka kita saling menguatkan. Bahkan kerinduan itu selalu menyeruak tatkala kita tak bertemu sehari saja. Dua hari tak bertemu denganmu kemarin, rindu ini begitu menyiksa. Saya merindukan tawamu, aroma tubuhmu, ceritamu, dan pelukan darimu. Sungguh tak ada hal yang tak saya rindui akan dirimu. Mungkin saya bisa mengalihkan perasaan rindu ini dengan menyibukkan melakukan berbagai aktivitas. Tapi itu hanya bersifat sementara.

Dalam menjalani kehidupan ini, adalah selayaknya mengelilingi sebuah lingkaran. Kita akan sampai pada titik awal melangkah. Dan yang harus tetap dijaga adalah sebuah niat dan ikhtiar untuk selalu berbuat baik. Saya percaya semua yang terjadi ini karena ketetapan-Nya. Sehingga kita diminta untuk senantiasa bersyukur akan apapun yang dititipkan atau bagaimanapun bentuk situasinya.

Saya tak bisa memungkiri jika sesekali atau beberapa kali saya mengalami kesedihan karena telah menjalin hubungan bersamamu. Sedih dan perasaan sakit hati itu harus selalu ditenangkan. Dan hanya dirimu yang bisa menghapusnya. Yaitu dengan memilih satu diantara kami. Itu menurut saya. 

Tetapi sampai waktu itu tiba, saya akan senantiasa bersyukur kepada Tuhan karena didekatkan dengan orang yang saya cintai. Saya sadar diluar sana jika masih banyak orang yang tak bisa bersama dengan orang yang cintai. Kesempatan ini tentu seharusnya saya manfaatkan untuk bersyukur kepada Tuhan. Bukan malah menyalahkan Tuhan mengapa saya didekatkan dengan dirimu.

Maaf sayang jika pertemuan kita setelah lama tak bertemu kemarin saya malah menangis. Maaf karena saya belum bisa mengontrol diri untuk sadar bahwa memang kamu punya jalur yang berbeda. Hati saya masih terasa sakit jika mengingat kenyataan yang ada. Tetapi disisi lain saya bahagia karena telah dicintai oleh laki-laki yang amat saya cintai. 

Terimakasih karena masih mencintai saya amat sederhana dan dengan caramu sendiri. Terimakasih untuk segalanya. Saya mencintaimu meski dengan bertatih-tatih dan akan berusaha menyelarasakan hati dan pikiran. I love you kekasihku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun