Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Selamat Datang di Bulan Kelahiranmu Sayang

6 Desember 2023   21:05 Diperbarui: 6 Desember 2023   21:22 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini telah memasuki tahun kedua saya membersamai perjalananmu, dan bahkan sebentar lagi usiamu akan berganti lagi. Saya tak menyangka perjalanan cinta kita masih bertahan hingga saat ini. Meski banyak sekali hal-hal tak terduga yang terkadang membuat kita menjadi salah paham. Namun karena hal itulah kita sama-sama didewasakan seiring berjalannya waktu. 

Saya masih ingat akhir bulan oktober lalu tepatnya pada saat kita selesai merayakan hari ulang tahun saya, kita sempat mengakhiri kisah ini. Namun tak lama setelah itu kita  kembali untuk memperbaiki semuanya. Lebih tepatnya menjeda sejenak sebagai bentuk introspeksi diri. Dalam masa perenungan diri itulah akhirnya kita berdua sama-sama yakin bahwa untuk menghapus cinta ini begitu sulit dilakukan. 

Awalnya saya memang sangat kaget dengan perubahan di banyak hal yang kau jalani. Dari mulai aktivitas sampai perhatianmu kepada saya berkurang drastis. Itulah alasan saya ingin pergi saja darimu. Daripada saya harus tersiksa karena menahan semuanya sendiri. Namun ternyata keputusan saya malah membuat kita sama-sama tersiksa. Bahkan dirimu sempat sakit beberapa hari waktu itu. 

Sayang, maaf jika tulisan kali ini telat tayangnya dan begitu zig zag karena saya ingin menyampaikan banyak hal kepadamu. Pertama saya ingin mengucapkan terimakasih kepadamu karena telah mengenalkan saya kepada konten Dr. Aisyah. Saya belajar banyak dari sana tentang bagaimana memahami dirimu. Oleh sebab itu kini saya mulai bisa mengontrol diri ketika menurut saya kamu telah berbuat salah.

Sebagai contoh saat beberapa waktu lalu kamu tengah disibukkan dengan mengantar saudaramu melakukan pengobatan. Saya selalu menunggu kabar juga cerita darimu. Hingga saat malam tiba, kau memberi kabar bahwa sedang menjamu saudara-saudara yang tengah berkunjung kerumah sambil berbalas chat dengan saya. Namun disini ada yang berbeda. Dulu biasanya meski kamu sedang berbincang, kau selalu menyempatkan bertanya kepada saya tentang apa saja yang saya lalui dan apakah ada cerita yang menarik hari itu saat kita tak bersama. 

Malam itu saya hanya bisa menunggu sampai kau selesai berbincang. Namun ketika kau mengatakan saudara-saudaramu telah kembali kerumahnya masing-masing, kau malah pergi ke alam mimpi. Dan saya masih menunggu hingga pagi harinya kau meminta maaf karena telah tidur duluan. Dan kejadian itu tak hanya satu kali saja. Jika dulu saya akan marah karena sikapmu yang seperti itu, namun kali ini marah saya bisa terkontrol dengan baik akibat seringnya saya menonton konten Dr. Aisyah tentang bagaimana menciptakan relasi yang baik dan sehat bersama pasangan. 

Meski kini saya mampu mengontrol emosi tersebut, namun tak dipungkiri suatu waktu naluri saya sebagai perempuan biasa selalu muncul. Hingga dua tahun ini kita bersama, saya tak pernah mendengar sekalipun kau menjanjikan sesuatu yang pasti untuk hubungan kita. Jika ditanya, apakah saya sedih. Maka jawabannya adalah iya. Naluri saya selalu menginginkan kita bisa seperti pasangan yang lainnya. Namun disisi lain saya tak bisa dan tak boleh memaksakan kehendak saya sendiri. 

Dari banyaknya materi yang disampaikan Dr. Aisyah kiranya kini menjadi bekal untuk saya terus belajar menerima keadaan seperti ini. Dan untuk mengawali semua itu, pada bulan yang sangat istimewa ini, saya akan mempersembahkan beberapa hadiah untuk dirimu. Meski hanya sederhana dan nilainya sangat murah sekali, namun saya harap kamu mau menerimanya sayang.

Selamat datang pada bulan kelahiranmu sayang. Mencintai dirimu adalah sesuatu yang tak pernah saya rencanakan. Tetapi saya merasa bahagia. Saya harap kau juga merasa bahagia dengan hadirnya saya dalam proses perjalananmu kini. Saya mencintaimu sayang. I love you so much. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun