"Berapa-an harganya? Murah nggak?"
"Iya lumayan, Umi. Lebih murah daripada pergi langsung ke warungnya. Soalnya ada promo juga sekarang."
"Lho, iya po?"
"Iya, Umi."
"Kalau begitu, coba pesankan saya juga, ya."
"Oh, iya. Siap, Ummi."
Lalu saya pesankan untuk Bu Nyai. Kemudian saya sarankan untuk download aplikasi Grab, #AplikasiUntukSemua kalangan ini, termasuk untuk dunia pesantren yang sering disebut kolot ini. Sepertinya, besok harinya Bu Nyai sudah bisa pesan sendiri. Saya juga tidak terlalu memperhatikan lagi.
Sekarang, saya sangat lihai menggunakan Grab ini, terutama ketika saya sedang berada di kamar bersama teman-teman yang lain. Biasanya Grab membatasi pembelian minimal 30k atau 50 k jika ingin mendapatkan promo 20% hingga 50% bahkan lebih. Untuk nominal segitu, tentu sudah cukup besar harga tersebut bagi saya sendiri.
Untung, saya bisa ajak teman yang lain untuk join supaya mencapai harga minimal yang ditentukan. Kalau 30 k, bisa ajak 3-4 orang. Kalau 50 k bisa ajak 5-6 orang. Kan nanti dapat potongan lumayan juga. Saya sering memakai kode "GRABWAE" atau "GRABWAEOVO" atau "GFYOGYOH" atau "GFYUMMY" atau yang lain misalnya. Kode-kode promo ini sudah menjadi hafalan sehari-hari teman kamar saya, termasuk saya tentunya.
Dari aplikasi ini, saya dan teman-teman bisa menghemat waktu, tidak harus capek-capek lagi keluar beli makanan. Beli bensin, bayar parkir sudah bisa diminimalisir. Saya tinggal mengumpulkan teman, dengan suara "Ada yang mau makan?" Sontak seketika mereka bersorak, "Ayok, aku mau. Ada promo kan?" Ya, (harus) selalu ada setiap saat.
Pada akhirnya, Grab #SelaluBisa menemani semua kalangan. Mulai dari santri 'misqueen' seperti saya, hingga orang kaya sekalipun. #AplikasiUntukSemua ini sangat bermanfaat karena sesuai dengan kondisi yang saya butuhkan dan teman-teman kamar saya yang lain. Terima kasih Grab, #AplikasiUntukSemua yang #SelaluBisa menghantarkan saya menjadi sarjana kelak.
