Mohon tunggu...
Nur Inayati Fauziyah
Nur Inayati Fauziyah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Passionate in environmental, early childhood education and globalization issues. Loves to write everything.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Eco-Enzyme: Cairan Ajaib dari Limbah Domestik Bikin Nasib Bumi Jadi Lebih Baik

5 Februari 2024   07:05 Diperbarui: 5 Februari 2024   07:09 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara sampah non-organik berasal dari bahan yang sulit diurai seperti plastik, kardus, kaleng ataupun sterefoam. Sampah non-organik biasanya saya olah kembali menjadi kerajinan tangan seperti mainan anak, tas belanjaan ataupun menjadi tiker. Sementara sampah organik akan saya olah menjadi cairan eco-enzyme. 

Sebagai contoh, misalnya hari ini saya memasak tumisan kangkung. Pastinya ada batang kangkung yang terbuang. Ataupun makan jeruk dan pisang. Kulit jeruk dan pisang maupun batang kangkung tersebut saya simpan dalam tempat sampah organik yang nantinya akan dibuat eco-enzyme. 

Untuk membuat eco-enzyme sendiri sebenarnya sangat sederhana dan hanya dibutuhkan beberapa bahan saja. Hal terpenting dalam membuat eco-enzyme adalah mencampurkan semua bahan dengan perbandingan yang tepat yaitu  1:3:10 (1 bagian gula/molases, 3 bagian sampah organik (sisa sayur dan kulit buah) dan 10 bagian air jernih). Untuk gula yang digunakan bisa menggunakan gula merah ataupun gula aren yang terpenting jangan menggunakan gula putih. 

Setelah itu, semua campuran tersebut dituangkan ke dalam wadah besar seperti botol galon ataupun tangki atau tong besar. Tutup rapat wadah tersebut dan simpan di tempat kering yang sejuk dengan suhu ruang. 

Setelah itu biarkan selama 3 bulan dan buka wadah setiap 1 minggu sekali untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi. Jika terdapat cacing muncul tambahkan gula segenggam aduk rata kemudian tutup rapat kembali. Setelah 3 bulan, saring cairan eco-enzyme menggunakan kain kasa atau saringan. 

Jangan lupa untuk memberikan label tanggal produksi dan panen pada wadah tempat cairan eco-enzyme tersebut dibuat. Residu dapat digunakan lagi untuk produksi kembali dengan menambahkan sampah segar. Residu juga bisa dikeringkan, kemudian di blender dan dikubur di dalam tanah sebagai pupuk.

Sumber: Enzymesos.com
Sumber: Enzymesos.com

Manfaat Eco-Enzyme dalam Kehidupan Sehari-hari 

Cairan ajaib ini mempunyai banyak sekali manfaat. Pertama, digunakan sebagai cairan pembersih lantai, toilet, dapur utamanya menghilangkan noda minyak dan lemak pada kompor, menggantikan cairan pencuci piring, pengharum ruangan serta dapat pula dijadikan sebagai bahan pengganti deterjen. 

Kedua, sering juga saya gunakan sebagai cairan pengusir semut, cicak, kecoa ataupun serangga lainnya. Hanya tinggal semprot dengan botol spray dijamin semua binatang akan kabur. 

Ketiga, residu dari eco-enzyme ini juga saya gunakan sebagai bahan campuran shampoo yang membuat rambut jadi lebih lembut dan tidak mudah ketombean serta ampas dari kulit buah dan sayur itu saya blender dan bisa dijadikan bahan luluran badan. 

Keempat, cairan ajaib ini dapat digunakan untuk merangsang hormon pertumbuhan tanaman (fertilizer) sehingga dapat meningkatkan kualitas buah dan sayuran serta dapat dijadikan sebagai pestisida alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun