Mohon tunggu...
Nur Inayati Fauziyah
Nur Inayati Fauziyah Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Passionate in environmental, early childhood education and globalization issues. Loves to write everything.

Selanjutnya

Tutup

Financial

QR Cross Border, Sistem Pembayaran Futuristis Bikin Hidup Masyarakat ASEAN Lebih Praktis

14 Juni 2023   22:03 Diperbarui: 14 Juni 2023   22:18 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Penggunaan QRIS di Thailand (Sumber: Bank Indonesia) 

Kerjasama RPC timbul karena adanya tuntutan ekonomi global yang lebih mudah dan tanpa batas, membuat pembayaran lintas negara untuk lebih cepat, lebih murah, lebih transparan dan dapat diakses oleh siapa saja. Oleh karena itulah, konsep QR Cross Border ini menjadi solusi yang tepat untuk menjawab tantangan tersebut.

Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendara menyampaikan ada 3 hal penting seputar pembayaran lintas negara. Pertama, ekonomi digital dan ekosistem keuangan Indonesia maupun negara ASEAN menunjukkan tren positif dengan prospek ekonomi yang optimis, hal ini disambut baik melalui inisiatif RPC. Kedua, pembangunan konektivitas lintas negara di masa depan memiliki tantangan dan risiko, antara lain persepsi tarif mahal dan proses yang lama, tidak inklusif, dan kurang transparan. 

Sementara itu, pembayaran lintas negara menghadapi variasi regulasi, mode bisnis, proses, spesifikasi pembayaran di setiap negara. Ketiga, untuk mengatasi tantangan dan risiko pada poin kedua tersebut, Pemerintah, otoritas terkait, dan pelaku industri pembayaran harus bersinergi. Otoritas harus berkomitmen mendukung strategi dan inisiatif keterkaitan ekonomi lintas negara. Di samping itu, pelaku industri harus siap menangkap peluang dan menciptakan inovasi baik pada produk dan layanan Cross-Border maupun arsitektur sistem pembayaran.

Pada dasarnya, konsep ekspansi QR Cross-Border yang tengah digarap oleh BI ke negara ASEAN merupakan wujud keseriusan pemerintah Indonesia yang ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia. Sejalan dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth pada KTT ASEAN 2023 lalu, terdapat pembahasan penting terkait peningkatan ekonomi kawasan melalui penyusunan 3 pilar Priorities Economic Deliverables, yaitu:

a. Recover-Rebuilding

ASEAN bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.

b. Digital Economy

Untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.

c. Sustainability

Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.

Dari ketiga pilar tersebut, perluasan penggunaan QR Cross Border ke negara ASEAN merupakan perwujudan pilar kedua yaitu tentang digitalisasi ekonomi melalui interkonektivitas sistem pembayaran regional. Dengan adanya konektivitas sistem pembayaran ini tentu dapat memajukan ekonomi kawasan serta meningkatkan nilai UMKM dan sektor pariwisata. Selain Thailand, pada bulan Mei 2023 lalu, Malaysia juga sudah resmi menjadi mitra Indonesia dalam penggunaan QR cross border. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun