Kembali kami hanya geleng-geleng kepala melihat cara dia melayani kami. Padahal kami tak ada komitmen untuk menyewa taksi dia untuk satu hari atau setengah hari. Yang jelas saya hanya mengatakan kalau saya butuh, saya akan panggil dia. Tapi, dia ternyata memilih untuk tetap "setia" dengan kami. Keesokan harinya saya mengontak dia untuk menjemput kami pada jam yang sudah saya tentukan. Ternyata dia sudah menunggu lebih awal di lobby hotel. Dia pun mengantar kami ke sebuah tempat penjualan alat-alat medis yang akan dipesan kakak saya. Ternyata bapak sopir taksi itu tahu tempatnya, padahal sebenarnya kakak saya baru pertamakali ke sana dan ia hanya dapat nama dari temannya. "Untung kami diantar bapak ini, kalau tak mungkin sudah mutar-mutar entah kemana," kata kakak saya.
Alasan kakak saya wajar, karena tempat itu berada di komplek perumahan dan bukan pusat perbelanjaan melainkan semacam grosir dan hanya ada plang nama CV usaha itu.Orang yang tidak biasa kesana dipastikan akan kesulitan mencarinya. Si bapak pun dengan setia menunggu kakak saya memilih barang-barang yang ia perlukan. Ada sekitar 1 jam kami di tempat yang "aneh" bagi saya hehehe..karena biasa shopping barang-barang wanita, sekarang melihat benda-benda medis yang "aneh-aneh" di mata saya.
Setelah itu kami meminta dia mengantarkan ke mall untuk membeli oleh-oleh pesanan keluarga di rumah. Seperti biasa dia setia menunggu tanpa mau mencari penumpang lain dahulu.Padahal kami sudah mempersilahkannya dan akan mengontak saat kami butuh dia. Usai belanja kami pun menuju pelabuhan punggur untuk kembali ke kota saya. Ia mengantarkan kami hingga atas kapal dan menyalami kami sebelum turun. Kakak saya yang mengaku pertamakali melihat sopir taksi sebaik itu, berjanji akan menggunakan jasa dia kembali kalau suatu saat ke batam lagi. "Nomor hp bapak saya simpan ya, nanti saya hubungi kalau saya ke sini lagi. Biasanya saya dijemput saudara saya, tapi lain kali saya pakai bapak saja," tutur kakak saya kepadanya.
Pelajaran apa yang saya pribadi petik dari bapak sopir taksi itu ? 1. Dia benar-benar menjadikan penumpang sebagai "aset" dan ia menjaganya dengan pelayanan yang baik dan membuat penumpang nyaman dan terbantu, seperti membukakan pintu dan membawakan barang 2. Ia memberikan berbagai kemudahan kepada penumpang/ pelanggan, sehingga penumpang merasa sangat berkesan dengan sikapnya itu, seperti mencarikan hotel dan meminta harga khusus untuk kami. Seperti dia tak mencoba membawa kami berputar-putar mencari alamat yang kami tidak tahu. 3. Ia menepati janji dan tak membuat penumpang/pelanggan menunggu. Lebih baik ia menunggu daripada ditunggu. Seperti ia menunggu di parkiran dan lobby hotel supaya kami tak lama menunggunya. 4. Ia tidak meminta harga yang berlebihan atas segala pelayanan yang ia berikan. Tapi kami memberikan tips yang pantas untuk pelayanan dia Apakah anda pernah menemukan sopir taksi seperti ini ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H