Mohon tunggu...
Herliana Suryani Cahaya
Herliana Suryani Cahaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unikama

Hargailah selagi ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Komentar Sastra Puisi "Aku" Chairil Anwar

28 Juni 2022   20:47 Diperbarui: 28 Juni 2022   20:54 4968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang'kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

Pada puisi yang yang berjudul "Aku" di atas merupakan salah satu puisi karya Chairil Anwar yang mengisahkan tentang  seseorang yang akan berjuang sampai titik darah penghabisan saat masanya telah tiba. Biar pun banyak tantangan yang menghadang, dia tak akan berhenti berjuang. Karena si aku ingin hasil perjuangannya dikenang dan berdampak baik untuk orang lain di masa depan . 

Gaya  bahasa atau majas yang terdapat dalam puisi di atas sangat menarik ,sehingga para pembaca semakin tertarik untuk menikmatinya dan kata _ kata didalamnya sangat   lugas  dan mudah di pahami oleh pembacanya.pada puisi karya Chairil Anwar juga merupakan salah satu puisi yang sangat populer di masa penjajahan di Indonesia dalam merebut kemerdekaan republik Indonesia terdapat pada larik puisi .

Beberapa larik dalam puisi "Aku" telah menjelma semacam pepatah atau kata-kata mutiara: "hidup hanya menunda kekalahan"Sekali berarti sudah itu mati", "Kami cuma tulang tulang berserakan",merupakan bentuk perjuangan kaum muda yaitu Chairil Anwar  beserta pemuda yang lain    pada tahun 1945 .pada puisi Chairil Anwar  di situ penulis juga menceritakan bagaimana proses perjuangan dirinya terhadap penjajahan yang begitu hebat dan dahsyat  sehingga dia rela mati demi  tercapainya kebebasan  dari  masa kolonial.

puisi Chairil Anwar juga  banyak penggemarnya  karena puisinnya begitu menarik untuk di baca.puisi  banyak mengandung majas perbanding seperti contoh aku ini binatang jalang. 

Dalam puisi ini juga Chairil Anwar berharap untuk dapat hidup lebih lama dalam perjuangannya.puisi ini juga sanga menginspirasikan bagi pembaca dan penikmat .salah satu tunjuk dukungan kita terhadap perjuangan  para pahlawan yang telah gugur di Medan perang yaitu dengan  mencermati isi - isi dari puisi yang berjudul "Aku" karya Chairil Anwar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun