Mohon tunggu...
Siti Mutoharoh
Siti Mutoharoh Mohon Tunggu... -

Saya mahasiswa semester VII, FKIP UNS Kampus VI kebumen. Nama panggilan saya "IMUT" dan kebetulan saya orangnya juga imut (bukan ireng mutlak lho...coz kulitQ juga kuning langsat!) . Dilihat dari postur tubuh relatif sedang dan tinggi serta cantik, manis dan baby fres gtu. Berjilbab, anaknya periang dan "smile"nya bikin orang bahagia. Impian ingin menjadi PNS dan menjadi guru yang menjadi inspirasi bagi anak didiknya serta menjadi pribadi yang sholihah, bertanggung jawab, dan berguna bagi nusa bangsa & agama. Amien...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dari Peristiwa

8 Oktober 2010   12:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Waktu shalat dzuhur telah tiba. Ku langkahkan kakiku menuju sebuah surau yang dekat dengan tempat refreshingku kali ini. Sesampainya di sana aku langsung duduk di teras sambil melepas sandal. Tak lama kemudian aku melihat seorang kakek tua yang sedang mengayuh becak. Terlihat olehku kayuhan-kayuhan yang sudah tidak terlampau kuat sehingga jalannnya becak pun tak kencang. Kakek tua itu membehertikan becaknya di depan surau. Dia turun dari becaknya dan berjalan dengan langkah lelah tapi pasti. Dia menuju tempat wudhu yang ada di sebelah kiri surau. Tak lama kemudian dia telah berwudhu dan memasuki surau. Dia membawa sebuah buntalan di dalam kantong plastik hitam yang dibawanya masuk ke surau. Dia membuka buntalan plastik hitam itu dan ternyata itu adalah sebuah kain sarung yang digunakan untuk shalat. Dia berdiri menghadap kiblat dengan khusuknya dan melaksanakan shalat. Setelah itu ku tidak begitu memperhatikan kakek tua itu karena aku pun bergegas untuk melaksanakan shalat juga.

Kini aku telah usai shalat dan berdo’a. Aku juga telah selesai merapikan mukena dan sebagainya. Sayup-sayup ku dengar suara orang yang tengah asyik masyukmembacakan do’a. Setelah ku tengokke arah tempat shalat kaum laki-laki ternyata di sana masih ada seorang yang sedang bersimpuh dengan khusuknya. Dan tak lain dia adalah kakek tadi yang aku sendiri tidak tahu namanya.

Aku jadi malu dengan diriku sendiri apabila membandingkan dengan seorang kakek tadi. Walaupun ia sudah tua namun dalam hal beribadah ia terlihat sangat khusuk. Bahkan disela-sela ia bekerja mengayuh becaknya yang tergolong cukup tua juga, ia terlihat sangat sabar dan tegar.

Dalam hati kecilku muncul rasa kasihan karena orang yang sudah tua seperti kakek itu masih harus bekerja. Namun peristiwa itu menjadi spirit life bagiku, bahwa hidup tak mudah dan apapun keadaannya kita harus tetap berusaha dan bersyukur. Jangan lupa melaksanakan ibadah wajib yang telah diperintahkan serta akan lebih baik apabila ibadah-ibadah sunnah pun dijalankan.

Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan kepada KITA untuk dapat melaksanakan perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA. Amiiien....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun