Mohon tunggu...
Setya WidiastutiHarianto
Setya WidiastutiHarianto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bioteknologi UKDW, Jogja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bangkitkan Kembali Flora Kebanggaan Kabupaten Pati yang Mulai Sirna

22 Desember 2020   22:10 Diperbarui: 22 Desember 2020   22:19 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, kayu dari pohon kapuk randu akan digunakan sebagai bahan bangunan sebab memiliki tekstur yang cukup lunak sehingga sangat baik digunakan untuk papan saat proses pengecoran. 

Dan yang terakhir, pohonnya yang memang sudah tua sehingga akan lebih baik ditebang untuk menghindari rubuh pada cuaca yang kurang baik. Umumnya alasan terakhir ini paling sering digunakan untuk menebang pohon kapuk randu yang berada di pinggir jalan.

Tercatat di data statistik terakhir yakni pada tahun 2004 hingga 2006 tanaman kapuk randu (Ceiba pentandra Gaetrn) di Kabupaten Pati terus menurun. Pada tahun 2004, jumlah luasan  tanaman kapuk mencapai 17.870 hektar dengan produksi 8.370,71 ton, sehingga tingkat produktivitasnya mencapai 554 kilogram per hektar.

Pada tahun 2005, jumlah lahan produksi turun sebanyak 1.386 hektar sehingga hanya tersisa 16.848 hektar. Oleh karena luas lahan menurun, maka berpengaruh juga ke jumlah produksinya sehingga jumlah produksi pada tahun 2015 hanya mencapai 8,344,15 ton saja. 

Pada catatan data statistik terakhir yaitu di tahun 2016, luas lahan kian menurun menjadi 16.330 hektar sehingga jumlah produksi juga ikut menurun sebanyak 119,31 ton. Padahal telah diketahui bahwa Kabupaten Pati merupakan penyumbang produksi terbesar untuk kapuk pada industri bantal, guling, tempat tidur, matras, hingga pakaian pelindung. 

Namun saat ini sangat minim petani yang masih mau menanam kembali pohon kapuk randu karena harga pasar yang kian menurun dan beranggapan bahwa lebih menuntungkan untuk menanam pohon lainnya daripada pohon kapuk randu yang nilai ekonomisnya hanya diperoleh dari penjualan kapuknya yang telah kering saja.

Oleh karena jumlah flora khas Kabupaten Pati ini terus menurun dan kian memprihatinkan serta dari berbagai permasalahan yang telah dinyatakan sebelumnya, maka menurut saya alangkah baiknya dilakukan aksi konservasi maupun program-program lainnya yang menunjang agar eksistensinya akan terus terjaga hingga ke generasi mendatang. 

Program yang dilakukan mula-mula memberikan penyuluhan terlebih dahulu kepada para petani maupun pemilik lahan bahwa tanaman kapuk randu itu memiliki nilai ekomoni yang tinggi dan mampu bersaing dengan tanaman lainnya baik mahoni, sengon, hingga jati. Mulai dari situ diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta terhadap tanaman khas daerah sendiri. 

Selanjutnya dapat dilakukan aksi penanaman pohon di pinggir jalan dengan tujuan menambah populasi tanaman kapuk randu, membuat jalanan menjadi lebih rindang, mampu meredam suara bising oleh kendaraan, mampu mengurangi polusi udara, dan menyimpan cadangan air dalam tanah. Program selanjutnya adalah menanam tanaman kapuk randu ini pada perbatasan lahan petani. 

Dengan menanam tanaman hidup sebagai pembatas laham mampu memberikan manfaat yakni pembatas tidak dapat dipindahkan sewaktu-waktu namun hanya patoknya saja yang dapat dipindahkan. Selain dari manfaat tersebut, dengan menanam tanaman hidup sebagai pembatas maka dapat meningkatkan nilai plus pada pemiliknya. 

Program selanjutnya yaitu dengan cara menanam tanaman kapuk randu yang difokuskan pada pemenuhan permintaan dari industri namun selain ditanami oleh tanaman kapuk, dapat juga ditanami oleh tanaman lain seperti jagung dan umbi-umbian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun