Mohon tunggu...
Imtinan
Imtinan Mohon Tunggu... Guru - Lulusan dari universitas islam

Pribadi yang memiliki hobi membaca buku bergenre fiksi dan tertarik pada sastra dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali Puan

21 April 2024   13:20 Diperbarui: 21 April 2024   13:29 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah dihabisi gelap gulita

hingga datang terang

Mekar tumbuhan di tanah gersang

Mengaung keberanian ditiap diri seorang perempuan

Kini, yang terang beringsut redup

yang mekar perlahan layu 

yang lantang dipaksa bungkam

Sesama puan minim empati

Saat retak, dipecahkan

Saat menangis, dibuat menjerit

Kembali puan

Eratkan sebelum lepas

Sulut cahaya selagi remang

Mengabadikan sang kartini perjuangkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun