Mereka yang mendapat labeling buruk akan tumbuh dengan was-was dan ketidakpercayaan diri.
3. Self-Diagnosis
Tidak dipungkiri, perkembangan teknologi sangat memudahkan manusia, termasuk dalam mencari informasi. Maraknya informasi di media sosial membuat anak lebih cepat dan banyak menyerap banyak informasi.
Hal itu membuat anak mudah sekali 'self-diagnosis'. Misalnya mereka sedang tidak baik-baik saja. Tentunya hal itu tidak  bisa dianjurkan. Karena untuk mendiagnosa sesuatu, kita perlu konsultasi dengan ahlinya.
4. Â Zona Nyaman
Meski kreatif dan inovatif, ternyata anak-anak generasi stroberi juga takut gagal. Bahkan ada dari mereka yang takut dan tidak siap menghadapi masa depan, lho!
Karakter Positif yang Dimiliki Stawberry Generation.
a. Tidak Bekerja Hanya Untuk Uang
 Generasi Stroberi memang suka mencoba tantangan dan hal-hal baru. Mengeksplorasi ide dan kreatvitas. Mereka cenderung senang bekerja untuk menambah pengalaman dan mencari passion yang dimiliki. Bagi mereka, di dunia ini tidak semuanya tentang uang.
b. Percaya Diri Menyampaikan Pendapat
Selain memiliki percaya diri yang tinggi, Generasi Stroberi juga tidak takut untuk mengungkapkan pendapat serta ide-ide cemerlang yang mereka miliki untuk perubahan yang lebih baik.
c. Mengikuti Perkembangan Zaman
Generasi Stroberi selalu update dengan perkembangan zaman dan teknologi. Mereka lebih aktif dan lebih cepat beradaptasi dengan teknologi dibandingkan generasi sebelumnya.Â
Keterampilan menggunakan internet, media sosial, dan teknologi lainnya juga tidak perlu diragukan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H