sekarat tengah bulan
berhamburan sisa-sisa receh untuk beberapa hari ke depan
atau sisa-sisa pulsa untuk berhutang ke sana, ke sini
berharap satu, dua umpan mau memberi
pada generasi yang menampung generasi lainnya
kehendak tidak pernah bisa diatur
meskipun mampu mengutuk dunia dalam diam
hidup akan terus berjalan, meninggalkan kita yang terus sesak memeluk harapan
meninggalkannya
menelantarkannya
karena ada jiwa-jiwa pada generasi lain yang harus kita topang sampai terseok-seok dikejar waktu
adakah hari esok?
adakah hari yang lebih baik dari hari ini atau kemarin?
pertanyaan konyol yang terus berulang, hari demi hari, terus begitu
sampai saat tak bisa lagi mengutuk dunia, karena waktu kita habis sia-sia
pada siapa saja yang bernasib sama,
peluklah kami
sadarlah bahwa kau tidak sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H