Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

TPP Wajib Tahu, 5 Pokok Perubahan Pendampingan di Era Desa Tematik

20 Januari 2025   21:13 Diperbarui: 22 Januari 2025   04:52 5036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Desa, Yandri Susanto. (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

Perubahan paradigma pembangunan desa telah menuntut pendekatan baru dalam pendampingan. Era desa tematik—yang menitikberatkan pada identitas unik dan potensi lokal desa—membawa tantangan sekaligus peluang bagi Tenaga Pendamping Profesional (TPP). Tidak lagi sekadar mendampingi administrasi dan program pembangunan umum, TPP kini harus adaptif dalam mendorong inovasi berbasis potensi khas desa. 

Menteri Desa, Yandri Susanto, menjelaskan bahwa desa tematik bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, melestarikan budaya, dan menciptakan identitas desa. Konsep ini diharapkan tidak hanya mencakup pemenuhan pangan, tetapi juga meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat desa (Kompas, 21/12/2024).

Berikut lima pokok perubahan pendampingan yang wajib diketahui oleh TPP untuk menyongsong era desa tematik:

1. Fokus pada Identifikasi dan Penguatan Potensi Lokal

Di era desa tematik, setiap desa diarahkan untuk memanfaatkan keunikan lokal sebagai fondasi pembangunan. Pendekatan ini menekankan pentingnya menggali potensi khas desa, baik dari sumber daya alam, budaya, hingga keterampilan masyarakat, sebagai dasar pembangunan berkelanjutan yang mencerminkan karakteristik unik desa tersebut.

TPP harus mampu melakukan pemetaan mendalam terhadap potensi desa dengan melibatkan masyarakat. Misalnya, desa dengan sejarah seni kerajinan tradisional dapat diarahkan menjadi desa kerajinan. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat identitas desa, tetapi juga menciptakan rasa kepemilikan masyarakat terhadap tema yang diusung.

2. Integrasi Tema dalam Perencanaan Desa

Pendampingan perencanaan di era desa tematik tidak hanya berfokus pada pencapaian indikator administratif seperti RPJMDes dan RKPDes, tetapi juga mengintegrasikan tema desa ke dalam setiap aspek perencanaan. TPP harus memastikan bahwa visi, misi, dan program desa sejalan dengan tema yang telah ditetapkan.

Sebagai contoh, jika sebuah desa menjadi “Desa Wisata Mangrove,” alokasi anggaran dan program pembangunan infrastruktur harus mendukung ekowisata tersebut. Selain itu, pemberdayaan masyarakat juga perlu diarahkan untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam pengembangan wisata yang berkelanjutan.

3. Pendekatan Multisektoral dan Kolaboratif

Desa tematik menuntut keterlibatan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. TPP berperan penting sebagai fasilitator yang menjembatani desa dengan stakeholder eksternal. Kerja sama ini memungkinkan desa mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan tematik.

Kolaborasi dengan perusahaan melalui program tanggung jawab sosial (CSR) bisa menjadi pendorong penting dalam merealisasikan desa tematik. Selain itu, kerja sama dengan perguruan tinggi dalam penyediaan riset dan inovasi akan memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan untuk memperkuat potensi desa secara berkelanjutan.

4. Pengembangan Kapasitas Berbasis Tema

Pendampingan di era desa tematik tidak hanya sebatas transfer pengetahuan umum, tetapi juga harus spesifik sesuai dengan tema desa. TPP perlu mengembangkan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan desa. Misalnya, untuk desa yang mengusung tema agribisnis organik, pelatihan pertanian organik harus menjadi prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun