Setiap bunyi lonceng yang menggantung di cidomo menyimpan cerita tentang harmoni antara manusia, alam, dan tradisi. Tugas kita bersama adalah memastikan bahwa suara itu tidak pernah hilang, tetap menjadi saksi perjalanan panjang sebuah masyarakat yang memadukan tradisi dengan inovasi untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Untuk melangkah ke depan, pelaku pariwisata dan pemerintah harus lebih serius dalam mempromosikan cidomo sebagai bagian integral dari narasi pariwisata Lombok.
Dapatkah kita membayangkan Lombok tanpa cidomo? Tentu tidak. Maka, mari kita jaga, rawat, dan lestarikan tradisi ini sebagai warisan budaya yang akan terus berbunyi hingga generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H