Di pelosok Lombok Utara, tepatnya di kawasan Gangga, Gondang, sebuah pondok pesantren modern bernama Al Fatih berhasil memadukan semangat pendidikan dengan inovasi kewirausahaan.Â
Tidak hanya mendidik generasi muda, pondok ini juga merintis usaha kuliner yang kini menjadi buah bibir, pabrik roti dengan produk unggulan terbaru, Roti Bandung.
Pabrik roti ini telah memasarkan produknya ke berbagai penjuru Lombok Utara, dari Kecamatan Bayan di ujung utara hingga Kecamatan Pemenang yang berbatasan dengan kawasan wisata Senggigi Lombok Barat.Â
Dengan pemasaran yang strategis, produk roti ini tidak hanya dikenal karena cita rasanya, tetapi juga kualitasnya yang dianggap berbeda dari roti lain di pasaran Lombok Utara.
Menurut sejumlah pelanggan, Roti Bandung produksi Al Fatih memiliki tekstur yang lembut dan aroma khas yang menggoda. "Rotinya beda banget. Selain empuk, rasa manisnya pas, nggak bikin eneg. Saya sampai ketagihan," ujar Toni, seorang pelanggan setia asal Mataram.
Keunggulan roti ini terletak pada bahan-bahan pilihan yang digunakan. Pihak pondok (pabrik) memastikan semua bahan roti, mulai dari tepung hingga mentega, memiliki kualitas premium.Â
Bahkan, proses pengolahannya pun mengadopsi teknologi modern yang membuat produk ini mampu bersaing dengan roti-roti di kota besar. Selain itu, harga produk ini lebih murah dibandingkan roti yang beredar di pasaran Lombok Utara dengan kualitas yang lebih unggul.Â
Hal ini dimungkinkan karena pondok pesantren mampu menekan biaya produksi melalui pemberdayaan kemandirian santri.
Selain varian klasik seperti roti cokelat dan keju, Roti Bandung yang baru diluncurkan memiliki daya tarik tersendiri. Dengan ukuran yang besar dan tekstur lembut yang dipadukan dengan isian manis khas, roti ini menjadi favorit untuk dinikmati bersama keluarga.
Integrasi Pendidikan dan Wirausaha
Uniknya, pabrik roti ini tidak hanya berorientasi pada profit semata. Usaha ini menjadi bagian dari program pendidikan keterampilan di Pondok Modern Al Fatih. Santri diajarkan berbagai keterampilan kewirausahaan seperti pemilihan bahan yang berkualitas dan cara memproduksi.
"Tujuan kami bukan sekadar menjual roti, tapi juga membekali santri dengan keterampilan hidup. Harapannya, mereka bisa mandiri ketika kembali ke masyarakat," jelas Pimpinan Pesantren, TGH. Lalu Nurul Bayanil Huda.
Pasar menyambut baik inovasi ini. Roti produksi Pondok Al Fatih tidak hanya tersedia di pasar-pasar tradisional tetapi juga toko-toko besar dan kecil kecil seantero Lombok Utara. Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi pemasaran berbasis komunitas yang memanfaatkan jaringan alumni dan dukungan masyarakat sekitar.
"Rasanya seperti mendukung usaha lokal yang berkualitas. Kalau ada produk lokal sebagus ini, kenapa harus beli yang dari luar?" ujar Zul, pelanggan setia dari Kecamatan Pemenang.
Meski telah meraih sukses di tingkat lokal, pabrik roti ini tidak berhenti berinovasi. Rencana pengembangan ke depan termasuk memperluas jangkauan distribusi hingga ke Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Namun, tantangan seperti persaingan harga dan konsistensi produksi tetap menjadi perhatian utama.
"Ini baru awal. Kami ingin produk kami dikenal luas, tapi tetap menjaga kualitas. Tantangannya memang besar, tapi kami optimis," tambah TGH. Bayan.
Keberhasilan Pondok Modern Al Fatih membangun pabrik roti ini adalah contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan dapat berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tidak hanya mendidik generasi muda, pondok ini juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Roti Bandung produksi Al Fatih bukan sekadar makanan, tetapi simbol inovasi dan kerja keras yang menginspirasi. Di balik rasa lezatnya, ada semangat untuk terus maju dan memberdayakan. Lombok Utara patut berbangga memiliki pionir seperti Pondok Modern Al Fatih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H