Dalam The Essential Rumi (Barks, 1995), ia menulis bahwa manusia sering kali tidak menyadari rencana Tuhan di balik kesulitan yang mereka hadapi. Namun, dengan ketekunan dan keyakinan, jalan keluar akan selalu ditemukan.
Cerita pedagang es krim ini, bagi saya, adalah pengingat. Bahwa tidak peduli sesederhana apa pun pekerjaan atau peran kita di masyarakat, selalu ada nilai-nilai luhur yang bisa kita pelajari. Tidak ada hidup yang bebas dari ujian. Namun, seperti yang dikatakan Pak Mahsin, “Semua akan berlalu.”
Esok harinya, saya melintasi jalan yang sama. Mushola kecil itu masih berdiri di sana, teduh seperti biasa. Saya tidak lagi melihat Pak Mahsin atau Surya, tapi percakapan mereka tetap terpatri di ingatan.
Di tengah kesibukan dan dinamika hidup, kita sering lupa untuk berhenti sejenak, merenung, dan mencari makna. Namun, kadang-kadang, inspirasi datang dari tempat yang tidak terduga—seperti dari pedagang es krim keliling di pinggir jalan.
Mungkin, inilah yang dimaksud dengan hidup dalam keberserahan. Jalani saja, karena setiap langkah, meski berat, selalu memiliki bagian dan waktunya sendiri. Dan sungguh, seperti yang dikatakan Pak Mahsin, “Allah Maha Tahu segalanya.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H