Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

SK TPP Tak Kunjung Rilis, Menanti Kepastian di Tengah Spekulasi

14 Januari 2025   14:45 Diperbarui: 15 Januari 2025   13:32 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, percepatan rilis SK dan dokumen lainnya harus menjadi prioritas utama. Jika tidak, dampaknya akan jauh lebih besar daripada sekadar ketidakpuasan di kalangan TPP.

Keberlanjutan program pemberdayaan desa sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, TPP, dan masyarakat. 

Tanpa kepastian hukum yang jelas, sulit bagi TPP untuk menjalankan tugasnya dengan optimal. Di sisi lain, masyarakat desa juga berhak mendapatkan layanan terbaik yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pada akhirnya, situasi ini menuntut solusi yang cepat dan efektif. Semua pihak harus menyadari bahwa program pemberdayaan desa bukan hanya tentang administrasi, tetapi juga tentang tanggung jawab moral untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. 

Dalam kata-kata Amartya Sen dalam Development as Freedom (1999), pembangunan adalah tentang memperluas kebebasan manusia. Oleh karena itu, setiap langkah harus diambil dengan tujuan yang jelas untuk mencapai visi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun