Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apa Kabar NTB? Evaluasi Awal Program Makan Bergizi Gratis

8 Januari 2025   13:25 Diperbarui: 8 Januari 2025   15:45 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah euforia pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) harus menahan rasa kecewa. Pelaksanaan program yang rencananya dimulai pada 6 Januari 2025 terpaksa ditunda. Kendala teknis menjadi alasan utama tertundanya pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini.

Rencananya, program ini harusnya dimulai, tetapi karena alasan teknis, seperti kesiapan peralatan dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), pelaksanaan MBG di NTB diundur. Penundaan ini bukan hanya terjadi di NTB, melainkan juga di beberapa daerah lainnya (Radarlombok, 07/01/2025).

Sebagai pendamping desa yang sering terlibat langsung dalam program pemerintah di tingkat lokal, penundaan ini menjadi masalah yang harus segera diselesaikan agar MBG dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat, sehingga penantian mereka terwujud dalam bentuk jaminan gizi yang lebih baik untuk anak-anaknya.

Sasaran pertama dari program MBG di Kabupaten Lombok Tengah sejumlah 3.000 pelajar. Program ini dirancang untuk diberikan kepada pelajar mulai dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat, serta ibu hamil. Bagi para pelajar, makanan bergizi ini akan diberikan dalam dua pola: sarapan bagi yang pulang lebih awal dan makan siang bagi yang pulang di atas jam 12.00 WITA.

Ada pertanyaan besar mengenai pelaksanaan untuk siswa yang masuk sekolah pada siang hari. Bagi mereka yang memulai sekolah setelah jam 12.00 WITA, apakah mereka akan kebagian makan siang atau justru harus menunggu sampai jam pulang mereka yang bisa berdekatan dengan waktu makan malam?

Ini menjadi salah satu tantangan dalam mengelola distribusi makanan agar tepat sasaran dan tidak terjadi ketimpangan bagi siswa yang memulai sekolah pada waktu yang lebih siang, sehingga semua siswa dapat merasakan manfaat program tanpa ada yang merasa dirugikan.

Sebagai seorang pendamping desa, saya melihat bahwa masalah distribusi waktu makan ini perlu mendapat perhatian serius. Meskipun program ini bertujuan untuk memastikan semua pelajar mendapat makanan bergizi, pelaksanaan yang terburu-buru tanpa mempertimbangkan waktu-waktu sekolah yang bervariasi akan mempengaruhi efektivitasnya.

Pelajar yang pulang lebih awal tentu akan mendapatkan manfaat langsung dari sarapan, sementara yang pulang lebih siang mungkin perlu penyesuaian lebih lanjut dalam hal waktu dan jenis makanan yang diberikan. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa menu makanan yang diberikan tetap bergizi, mengingat variasi kebutuhan gizi anak-anak yang berbeda di setiap daerah.

Dari sudut pandang pendamping desa, penting untuk memahami bahwa program MBG tidak sekadar tentang pemberian makanan gratis, tetapi juga terkait dengan bagaimana pelaksanaan di lapangan dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan. Keberhasilan program ini bergantung pada penerapan yang efektif dan berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Dalam konteks ini, kualitas dan keberlanjutan gizi yang diberikan sangat penting. Meskipun antusiasme masyarakat tinggi, pelaksanaan program yang terburu-buru tanpa persiapan yang matang dapat mengurangi efektivitas dan dampak positif yang diharapkan dari program ini, sehingga perlu perencanaan yang matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun