Namun, dalam menghadapi tantangan ini, muncul ide baru yang cukup menarik: desa tematik. Desa tematik adalah desa yang dibangun dengan fokus pada satu sektor atau bidang tertentu, di mana pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya disesuaikan dengan karakteristik wilayah tersebut.Â
Menurut Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, desa tematik bisa menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi pelbagai masalah desa yang tidak merata di seluruh Indonesia. (Monitor.co.id, 13/11/2024)
Penerapan konsep desa tematik ini bisa menjadi terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan. Misalnya, desa yang terletak di daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti air atau matahari dapat dikembangkan dengan menggunakan pembangkit listrik mikrohidro atau panel surya.
Pendekatan ini memungkinkan desa untuk tidak hanya memiliki listrik yang murah, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, pembangkit listrik ini bisa dikembangkan dengan partisipasi masyarakat desa, yang akan membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Contoh konkret penerapan inisiatif ini dapat dilihat di Dusun Tangsi Jaya yang terletak di Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat. Sebelum adanya akses listrik, warga Dusun Tangsi Jaya bergantung pada lampu minyak untuk menerangi rumah mereka.
Dengan jumlah penduduk yang terbatas, serta kendala akses dan jarak, jaringan listrik utama saat itu tidak dapat menjangkau dusun yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani tersebut. Menyadari betapa pentingnya listrik bagi kehidupan sehari-hari, masyarakat Dusun Tangsi Jaya berinisiatif membuat kincir air yang memanfaatkan arus Sungai Ciputri untuk menghasilkan energi listrik.
Dengan memasang beberapa kincir air, mereka berhasil menerangi rumah-rumah warga dengan aliran listrik bertegangan 110 volt. Pemanfaatan mikrohidro ini menjadi salah satu solusi cerdas untuk mengatasi ketidaktersediaan listrik di daerah terpencil. (ANTARA, 28/01/2024).
Desa tematik yang berfokus pada pemanfaatan energi terbarukan, seperti mikrohidro atau panel surya, dapat menjadi model yang efektif bagi desa-desa di Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan pasokan listrik.
Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, seperti aliran sungai, angin, atau sinar matahari, desa-desa ini tidak hanya dapat memiliki listrik yang murah, tetapi juga berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil, dan membuka peluang untuk pengembangan ekonomi berbasis energi hijau.
Desa tematik juga bisa menciptakan peluang untuk membangun sumber daya manusia yang terampil dalam bidang kelistrikan. Dengan pelatihan khusus dalam instalasi listrik atau pemeliharaan pembangkit listrik kecil, masyarakat desa dapat lebih mandiri dalam mengelola dan merawat sistem kelistrikan mereka sendiri.
Program pelatihan ini dapat bekerjasama dengan lembaga pendidikan, sehingga masyarakat dapat memperoleh keterampilan yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup mereka.