Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menyongsong Generasi Emas NTB: Urgensi Penurunan Angka Stunting dengan Langkah Nyata

2 Januari 2025   11:53 Diperbarui: 2 Januari 2025   11:53 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendampingan stunting tidak hanya mencakup aspek gizi, tetapi juga pemahaman tentang pola asuh dan pentingnya sanitasi (sumber: Generator AI Meta)

Namun, edukasi saja tidak cukup tanpa langkah nyata di lapangan. Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi, misalnya, adalah salah satu langkah mendasar untuk mencegah stunting. Penyediaan fasilitas sanitasi yang layak, terutama di daerah pedesaan, dapat mengurangi risiko penyakit infeksi yang sering menjadi penyebab stunting.

Intervensi di tingkat keluarga juga harus mencakup perhatian terhadap ibu hamil. Kenaikan berat badan selama kehamilan yang tidak sesuai standar sering kali menjadi indikator kurangnya asupan gizi. Oleh karena itu, program yang mendukung kesehatan ibu hamil, seperti pemberian makanan tambahan dan pemeriksaan rutin, harus menjadi prioritas.

Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah program pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri. Langkah ini bertujuan untuk mencegah anemia pada calon ibu di masa depan, yang dapat memengaruhi pertumbuhan janin. Program ini perlu diperluas agar menjangkau seluruh remaja putri, terutama di daerah-daerah dengan tingkat anemia yang tinggi.

Target ambisius penurunan angka stunting menjadi 14 persen secara nasional pada 2024 adalah tantangan besar. Namun, dengan komitmen yang kuat dan kerja sama yang erat, NTB dapat menjadi salah satu provinsi yang berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target ini. Tahun baru adalah saat yang tepat untuk memperkuat langkah nyata dalam menyongsong generasi emas yang lebih sehat dan cerdas.

Selain aspek kesehatan, pengentasan stunting juga membutuhkan dukungan dari sektor ekonomi. Ketersediaan pekerjaan yang layak dan pendapatan yang stabil bagi keluarga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. Program pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan dan akses terhadap modal usaha, harus menjadi bagian dari strategi penurunan stunting.

Keterlibatan tokoh masyarakat dan pemimpin lokal juga sangat penting. Mereka memiliki pengaruh besar dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat. Kampanye tentang pentingnya gizi seimbang yang melibatkan tokoh agama, kepala desa, dan kader kesehatan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.

Penurunan angka stunting bukan hanya tentang mencapai target statistik. Lebih dari itu, ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas adalah aset berharga yang akan menentukan arah pembangunan Indonesia di masa depan. Dengan semangat baru, NTB dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam mengatasi stunting dan menciptakan generasi yang lebih baik.

Tahun baru menjadi momentum untuk bergerak lebih cepat dan lebih cermat. Melalui langkah-langkah konkret, kolaborasi lintas sektor, dan komitmen semua pihak, harapan mewujudkan generasi emas NTB bukanlah mimpi belaka. Dengan kerja keras bersama, NTB dapat membuktikan bahwa tantangan besar seperti stunting bisa diatasi dengan langkah nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun