Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Beryn, lahir di Pulau Seribu Masjid, saat ini mengabdi pada desa sebagai TPP BPSDM Kementerian Desa dengan posisi sebagai TAPM Kabupaten. Sebelumnya, ia aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi. Beryn memiliki minat pada isu sosial, budaya, dan filsafat Islam. Saat kuliah, Beryn pernah mencoba berbagai aktivitas umumnya seperti berorganisasi, bermain musik, hingga mendaki gunung, meskipun begitu satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya adalah menikmati secangkir kopi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis Sejarah Pendamping Desa, 100 Tahun Lagi Ia Pahlawan

9 November 2024   13:49 Diperbarui: 9 November 2024   16:58 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Engin Akyurt: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-memegang-bendera-hitam-1571734/

Tahun 2124, di sebuah ruang kelas SMA favorit di Ibu Kota Nusantara (IKN), suasana penuh antusiasme mengisi ruang. Di meja mereka, para siswa menggunakan perangkat canggih yang menghubungkan mereka dengan berbagai sumber informasi global. 

Pagi itu, tugas mereka adalah menelusuri dan mengumpulkan informasi mengenai pahlawan-pahlawan bangsa yang telah mengukir sejarah besar di Indonesia, dengan fokus pada mereka yang datang dari berbagai provinsi. Mereka mencari sosok yang mungkin terlupakan oleh generasi sebelumnya, namun memiliki peran signifikan dalam pembangunan Indonesia pada abad ke-21.

Setelah menggali banyak referensi dan dokumen, beberapa nama mulai muncul di layar mereka. Salah satunya adalah pendamping desa, profesi yang dulu tidak begitu dikenal luas, namun kini telah diakui sebagai salah seorang pahlawan besar yang membawa perubahan luar biasa di tingkat desa. 

Di masa depan, pendamping desa dipandang sebagai agen perubahan yang tidak hanya memperkenalkan metode baru dalam pemberdayaan ekonomi, sosial, dan budaya, tetapi juga menjadi penghubung vital dalam pembangunan Indonesia secara keseluruhan.

Sebagai pahlawan abad ke-21, pendamping desa dikenal karena peran mereka dalam memanfaatkan dana desa untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan, memberdayakan masyarakat desa, dan membuka akses yang lebih besar terhadap pendidikan dan teknologi. 

Mereka juga berperan dalam membangun kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan, baik dalam hal sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Sebagai generasi masa depan, para siswa di tahun 2124 memahami bahwa perubahan besar dimulai dari bawah, dari masyarakat desa yang digerakkan oleh pendamping desa yang penuh dedikasi.

Sambil terus mencari informasi lebih lanjut, seorang siswa dari Nusa Tenggara Barat menemukan kisah yang menarik. Pendamping desa pertama kali muncul di awal abad ke-21 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangunan desa. 

Mereka bekerja dengan memfasilitasi pemberdayaan masyarakat, membantu mengelola dana desa, dan menjalankan berbagai kegiatan yang bertujuan mengurangi ketimpangan pembangunan antarwilayah. 

Tugas mereka, meskipun awalnya tampak sederhana, ternyata berdampak besar dalam menciptakan perubahan yang bertahan lama. Mereka bekerja di tengah tantangan, mengatasi berbagai kendala yang ada, baik berupa keterbatasan anggaran maupun infrastruktur yang minim.

Pendamping desa menjadi simbol keberhasilan dalam menggali potensi lokal dan mengintegrasikannya dalam pembangunan nasional. Mereka menjembatani dunia desa dan dunia luar, membawa teknologi, informasi, serta pengetahuan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun