Desa Suka Makmur, yang berbatasan langsung dengan TPA, dapat menjadi contoh pengembangan model ekonomi sirkular berbasis pengolahan sampah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menanggulangi masalah lingkungan.Â
Pasangan calon yang mampu memaparkan solusi nyata terhadap pengelolaan sampah memiliki potensi besar memenangkan hati masyarakat yang menuntut perubahan.
Pilkada Hijau: Harapan Masa Depan Lombok Barat
Pilkada Lombok Barat harus menjadi ajang menegaskan bahwa keberlanjutan adalah komponen integral dari setiap visi pembangunan. Setiap calon pemimpin diharapkan menyampaikan rencana aksi yang komprehensif guna menanggulangi kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian alam.Â
Komitmen ini sejalan dengan pencapaian tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yang tidak hanya ditargetkan untuk masa kini tetapi juga generasi mendatang.
Peran masyarakat dalam menentukan pemimpin yang peduli lingkungan sangat penting dalam mewujudkan Lombok Barat yang lebih baik. Para pendamping desa juga dapat mengambil bagian dengan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.Â
Mereka bisa memfasilitasi program-program berbasis masyarakat yang berorientasi pada keberlanjutan, mulai dari pelatihan pengelolaan sampah hingga upaya rehabilitasi ekosistem yang rusak.
Dengan pilihan pemimpin yang tepat pada Pilkada mendatang, Lombok Barat berpeluang membalikkan krisis lingkungan yang dihadapinya saat ini. Pilkada Hijau, sebagai pendekatan berkelanjutan dalam pemilihan pemimpin, harus menjadi tolok ukur untuk menilai siapa yang benar-benar peduli pada masa depan lingkungan.Â
Pemimpin yang memahami pentingnya keberlanjutan bukan hanya kunci bagi masyarakat Lombok Barat saat ini, tetapi juga bagi generasi yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H