Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Lombok Barat Darurat, Paslon Nihil Visi Lingkungan

26 Oktober 2024   16:27 Diperbarui: 29 Oktober 2024   10:29 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat paslon beradu gagasan dalam debat Pilkada Lombok Barat Sabtu (19/10/2024) malam. (Hasil Tangkapan Layar YouTube KPU Lombok Barat.)

Kendati Farin berasal dari Kecamatan Gerung yang menghadapi krisis sampah, belum ada indikasi bahwa program mereka memberikan perhatian khusus terhadap pelestarian lingkungan, khususnya dalam menangani tambang ilegal atau pengelolaan sampah. Dengan porsi isu lingkungan yang masih samar dalam visi mereka, mereka berisiko kehilangan dukungan dari pemilih yang ingin pemimpin yang berani menanggapi isu lingkungan secara konkret.

Pasangan calon Nurhidayah dan Imam Kafali, yang mengusung tema "Jalan Baru", memfokuskan visi mereka pada upaya pengentasan kemiskinan, peningkatan lapangan pekerjaan, dan penurunan angka putus sekolah. Namun, perhatian terhadap aspek lingkungan tampaknya masih kurang. 

Menjadi tantangan bagi pasangan ini untuk memperkuat kredibilitas mereka sebagai calon yang peduli lingkungan, apalagi mengingat rekam jejak mereka sebagai anggota dewan yang memiliki akses untuk berkontribusi pada kebijakan lingkungan. Tanpa upaya nyata terhadap pelestarian alam, visi mereka mungkin kurang relevan bagi masyarakat yang makin khawatir akan kondisi lingkungan di wilayah ini.

Sementara itu, pasangan Hj. Sumiatun dan Ibnu Salim dengan slogan "Manis" perlu menambah bobot perhatian mereka terhadap lingkungan. Berasal dari Kecamatan Sekotong, seharusnya pasangan ini memiliki kepekaan yang lebih terhadap kerusakan yang diakibatkan tambang ilegal yang mengancam masa depan lingkungan di sana. 

Integrasi program lingkungan ke dalam visi mereka dapat menjadi nilai tambah, mengingat dampak tambang ilegal tidak hanya terbatas pada lingkungan fisik, tetapi juga kesehatan dan mata pencaharian masyarakat. Mengabaikan isu ini berarti mengabaikan suara masyarakat Sekotong yang semakin mendambakan kebijakan yang melindungi lingkungan.

Pasangan calon Lalu Ahmad Zaini dan Nurul Adha dengan visi "Sejahtera dari Desa" memiliki peluang besar memanfaatkan modal pengalaman Lalu Ahmad Zaini sebagai mantan direktur PTAM Giri Menang, khususnya dalam mengelola sumber daya air. 

Dalam konteks lingkungan, pengalaman ini bisa menjadi pijakan kuat bagi mereka dalam mengimplementasikan kebijakan yang berfokus pada keberlanjutan alam dan kesejahteraan sosial. 

Jika pasangan ini dapat menunjukkan program-program konkret yang mampu menjawab krisis lingkungan Lombok Barat, mereka mungkin lebih dekat dengan kepercayaan masyarakat yang menginginkan pemimpin yang berkomitmen pada isu keberlanjutan.

Dampak Ekologis yang Mencerminkan Tuntutan Keberlanjutan

Keberlanjutan tidak hanya terkait dengan pengelolaan lingkungan tetapi juga erat kaitannya dengan kemakmuran ekonomi yang merata. Kerusakan lingkungan di Lombok Barat bukan hanya tentang alam yang rusak, tetapi juga masyarakat yang menanggung beban akibatnya. 

Akumulasi kerugian ekologis ini berdampak langsung pada mata pencaharian yang bergantung pada sumber daya alam, mengurangi kesehatan masyarakat, dan meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor atau banjir. Dalam konteks ini, setiap calon pemimpin harus menjelaskan strategi spesifik yang akan diterapkan, bukan hanya slogan atau janji-janji yang samar.

Pengelolaan sampah di TPA Kebon Kongok misalnya, menjadi sorotan utama. Dengan kapasitas yang semakin terbatas, dibutuhkan pendekatan inovatif dalam mengurangi, mendaur ulang, atau bahkan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun