Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Beryn, lahir di Pulau Seribu Masjid, saat ini mengabdi pada desa sebagai TPP BPSDM Kementerian Desa dengan posisi sebagai TAPM Kabupaten. Sebelumnya, ia aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi. Beryn memiliki minat pada isu sosial, budaya, dan filsafat Islam. Saat kuliah, Beryn pernah mencoba berbagai aktivitas umumnya seperti berorganisasi, bermain musik, hingga mendaki gunung, meskipun begitu satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya adalah menikmati secangkir kopi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Lombok Barat Darurat: Paslon Nihil Visi Lingkungan

26 Oktober 2024   16:27 Diperbarui: 26 Oktober 2024   17:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat kandidat paslon di Pilkada Lobar (sumber: Suara NTB/ist)

Pengelolaan sampah di TPA Kebon Kongok misalnya, menjadi sorotan utama. Dengan kapasitas yang semakin terbatas, dibutuhkan pendekatan inovatif dalam mengurangi, mendaur ulang, atau bahkan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya. Desa Suka Makmur, yang berbatasan langsung dengan TPA, dapat menjadi contoh pengembangan model ekonomi sirkular berbasis pengolahan sampah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menanggulangi masalah lingkungan. Pasangan calon yang mampu memaparkan solusi nyata terhadap pengelolaan sampah memiliki potensi besar memenangkan hati masyarakat yang menuntut perubahan.

Pilkada Hijau: Harapan Masa Depan Lombok Barat

Pilkada Lombok Barat harus menjadi ajang menegaskan bahwa keberlanjutan adalah komponen integral dari setiap visi pembangunan. Setiap calon pemimpin diharapkan menyampaikan rencana aksi yang komprehensif guna menanggulangi kerusakan lingkungan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian alam. Komitmen ini sejalan dengan pencapaian tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yang tidak hanya ditargetkan untuk masa kini tetapi juga generasi mendatang.

Peran masyarakat dalam menentukan pemimpin yang peduli lingkungan sangat penting dalam mewujudkan Lombok Barat yang lebih baik. Para pendamping desa juga dapat mengambil bagian dengan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Mereka bisa memfasilitasi program-program berbasis masyarakat yang berorientasi pada keberlanjutan, mulai dari pelatihan pengelolaan sampah hingga upaya rehabilitasi ekosistem yang rusak.

Dengan pilihan pemimpin yang tepat pada Pilkada mendatang, Lombok Barat berpeluang membalikkan krisis lingkungan yang dihadapinya saat ini. Pilkada Hijau, sebagai pendekatan berkelanjutan dalam pemilihan pemimpin, harus menjadi tolok ukur untuk menilai siapa yang benar-benar peduli pada masa depan lingkungan. Pemimpin yang memahami pentingnya keberlanjutan bukan hanya kunci bagi masyarakat Lombok Barat saat ini, tetapi juga bagi generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun