-----
Waktu berjalan. Hendra terus mengasah kemampuan yang diajarkan oleh Zaki. Setiap kali mereka bertemu, selalu ada hal baru yang dipelajarinya. Dari perbincangan kecil di lapangan penjara, Hendra perlahan-lahan memahami bagaimana dunia digital dapat begitu mudah dimanipulasi. Sebuah video yang tampak nyata di mata banyak orang bisa jadi hanyalah ilusi belaka.
Suatu sore, Zaki memandang Hendra dengan serius. “Jika kau bisa membuktikan bahwa video itu palsu, kau bisa membersihkan namamu, Hendra. Tapi ingat, mereka yang menjebakmu mungkin tidak akan tinggal diam. Mereka pasti akan melawan habis-habisan.”
Hendra hanya bisa mengangguk. Di dalam hatinya, ia tahu bahwa perlawanan ini tidak akan mudah. Namun, ia juga tahu bahwa inilah satu-satunya kesempatan untuk mengungkap kebenaran. Setiap malam, Hendra memikirkan langkah-langkah yang harus diambil begitu ia bebas nanti.
Namun, tak lama setelah percakapan itu, sebuah kejadian tak terduga terjadi. Seorang petugas penjara mendatangi Hendra dengan wajah tegang. “Hendra, ada surat panggilan untukmu. Besok kau akan dipindahkan ke lapas lain,” kata petugas itu dengan nada dingin.
Hendra terkejut. “Dipindahkan? Kenapa tiba-tiba?”
Kalau rame like, komen, dan share, akan dilanjut ceritanya...
---Bersambung | Cahaya di Lingkar Kabut Bagian 5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H