Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Inspiratif (4) "Sang Rocker: Perjalanan Menemu Damai"

3 Oktober 2024   06:22 Diperbarui: 3 Oktober 2024   09:37 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bing.com/images/create/

Sore itu, di tengah keramaian persiapan sebuah acara musik di desa, terdengar suara gitar yang sedang disetel dengan teliti. Di panggung sederhana yang dipasang di halaman kantor desa, Rudi, seorang pria berusia 31 tahun dengan rambut ikal yang diikat rapi, tampak sibuk mengecek peralatan bandnya. Ia salah satu anggota grup musik yang malam itu akan menghibur warga desa. Namun, siapa sangka, pria yang kini tampak tenang dan damai ini dulu adalah seseorang yang tenggelam dalam kegelapan hidup, terjebak dalam miras dan judi online.

Rudi, asli dari Medan namun tinggal di Sandik, Lombok Barat, mulai menceritakan perjalanan hidupnya dengan penuh keterbukaan saat saya menemuinya di belakang panggung sebelum pertunjukan dimulai. Suara riuh panitia dan hembusan angin sore sehabis hujan menghembuskan udara segar desa memberikan suasana santai mendengar kisah inspiratifnya.

Keterpurukan dalam Miras dan Judi Online

“Saya dulu sangat tergantung sama minuman keras,” Rudi membuka ceritanya dengan nada rendah. “Setiap kali selesai tampil di cafe, saya selalu menenggak miras. Bahkan, sebelum naik panggung pun kadang saya sudah minum.”

Hidupnya berputar dalam lingkaran yang sama setiap hari. Miras menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitasnya. Setelah menghibur para tamu, Rudi bersama teman-temannya sering kali melanjutkan malam dengan berpesta. Tidak hanya itu, di waktu senggang, Rudi mengisi harinya dengan berjudi online. Keasyikan berjudi membuatnya semakin tenggelam dalam dunia yang menghancurkan hidupnya perlahan-lahan.

“Awalnya cuma iseng, tapi lama-lama saya jadi ketagihan judi online. Saya berpikir, kalau menang, bisa dapat uang banyak dengan cepat. Tapi yang ada, saya malah kehilangan uang, waktu, dan keluarga,” katanya dengan suara yang penuh penyesalan.

Akibat gaya hidup ini, keluarganya mulai berantakan. Istrinya yang selalu sabar, akhirnya tidak bisa lagi menoleransi kebiasaan buruknya. “Rumah tangga saya hampir hancur. Istri dan anak saya jarang melihat saya pulang dalam keadaan sadar. Saya jadi kasar dan egois. Saya kehilangan arah,” ujarnya sambil menunduk, mengingat masa kelam tersebut.

Perubahan Hidup Berkat Wirid Adzkarul Mu’minin

Titik balik hidup Rudi datang secara tak terduga. Suatu hari, saat sedang bersantai di rumah sambil membuka akun Facebook, ia tanpa sengaja menemukan sebuah tulisan tentang Adzkarul Mu’minin, wirid yang diajarkan oleh TGH. Musthafa Umar Abdul Aziz dari Pondok Pesantren Al-Aziziyah.

“Waktu itu saya lagi scroll Facebook, dan tiba-tiba muncul postingan tentang wirid Adzkarul Mu’minin. Entah kenapa, saya langsung tertarik,” kenang Rudi. Ia mengaku, meski awalnya tak begitu paham soal wirid atau dzikir, ada sesuatu dalam tulisan itu yang menyentuh hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun