Tak lama setelah ide balapan muncul, para santri mulai berandai-andai tentang siapa yang akan menjadi juara. “Aku pasti menang kalau lombanya balapan karung,” kata Jamil dengan penuh percaya diri. “Tapi kalau balapan lari, Hasan yang paling cepat di sini,” tambah Ahmad, mengakui kecepatan temannya dalam berlari. Tawa dan semangat santri-santri itu terus berlanjut, membuat suasana pondok yang biasanya sunyi menjadi lebih hidup.
Di tengah semua canda dan imajinasi itu, para santri sejenak lupa bahwa dunia mereka sehari-hari adalah dunia yang penuh kesederhanaan. Pondok Pesantren Al-Aziziyah, dengan ketenangan yang khas, tetap menjadi tempat mereka menuntut ilmu agama dan mendekatkan diri kepada Allah. Tapi di sela-sela itu, mereka juga manusia biasa yang memiliki mimpi dan khayalan tentang dunia luar, tentang kecepatan, balapan, dan sensasi yang mungkin tak akan mereka rasakan dalam waktu dekat.
Meskipun MotoGP hanya ada dalam imajinasi santri-santri ini, bukan berarti mimpi-mimpi mereka tak berharga. Khayalan mereka tentang balapan di lapangan pondok mungkin tampak sederhana, tapi di balik itu, ada semangat yang luar biasa. Semangat untuk terus bermimpi, semangat untuk terus bergerak maju, seperti motor-motor yang melesat di lintasan sirkuit.
Hidup di pondok yang penuh keteraturan, ada ruang bagi eskapis bagi santri, ruang melarikan diri ke dalam dunia khayal, membiarkan mimpi-mimpi mereka berlari kencang. Seperti halnya balapan di MotoGP, hidup di pondok juga membutuhkan tekad dan ketangguhan. Santri-santri di Pondok Al-Aziziyah mungkin tidak memiliki sepeda motor yang menderu-deru, tapi mereka punya mimpi yang siap mencapai garis finish.
Jadi, meskipun balapan di Pondok Al-Aziziyah mungkin hanya ada dalam imajinasi, itu cukup membakar semangat para santri. Dalam angan-angan mereka, halaman pondok telah menjadi sirkuit, tempat mereka berlomba-lomba, bukan hanya untuk menang, tapi juga menjaga mimpi dan cita-cita mereka tetap hidup. Dan siapa tahu, mungkin suatu hari nanti, beberapa dari mereka benar-benar bisa merasakan sensasi balapan itu secara langsung—baik di lintasan MotoGP maupun dalam perlombaan hidup yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H