Mohon tunggu...
Evelyn Siburian
Evelyn Siburian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Stu(dying) with full spirit 🤩!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertukaran Pelajar dan Pengembangan Kurikulum: Kerja Sama Pendidikan antara Myanmar dan Kamboja

14 Juni 2023   06:25 Diperbarui: 14 Juni 2023   06:36 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah modal dasar untuk membangun suatu negara yang maju. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara negara-negara dalam bidang pendidikan. 

Myanmar dan Kamboja adalah dua negara yang memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan. Dengan meningkatkan kerjasama pendidikan antara kedua negara, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kerjasama pendidikan antara Myanmar dan Kamboja adalah dengan pertukaran pelajar dan pengembangan kurikulum yang berkualitas.

Pertukaran pelajar merupakan salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan kerjasama pendidikan antara Myanmar dan Kamboja. Pertukaran pelajar dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk belajar tentang budaya, bahasa, dan kebiasaan masing-masing negara. 

Dengan adanya pertukaran pelajar, siswa dan mahasiswa dapat memperluas wawasan, memperluas jaringan, dan meningkatkan pemahaman antara kedua negara. 

Selain itu, pertukaran pelajar juga dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan pengalaman belajar di lingkungan yang berbeda.

Lebih lanjut, pertukaran pelajar dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan interpersonal dan skill komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan sosial dan karir. 

Dengan mengenal budaya, bahasa, dan kebiasaan masing-masing negara, siswa dan mahasiswa dapat memahami perbedaan dan persamaan antara negara-negara tersebut. 

Pertukaran pelajar juga dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk memperluas jaringan, menciptakan kesempatan kerja, dan memperdalam pengetahuan mereka dalam bidang yang mereka pelajari.

Selain pertukaran pelajar, pengembangan kurikulum juga dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kerjasama pendidikan antara Myanmar dan Kamboja. 

Kurikulum yang dikembangkan harus dapat memenuhi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masing-masing negara. Kurikulum yang berkualitas dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan. 

Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara kedua negara dalam pengembangan kurikulum. Salah satu kerjasama yang sudah dilakukan adalah ACTS (ASEAN Credit Transfer System).

ACTS merupakan program pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh AUN (ASEAN Univertsity Network) bagi universitas-universitas yang menjadi anggotanya. Negara anggota AUN adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesis, Laos, Malaysia, Myanmar, Filirpina, Singapura, Thailand, Vietnam. 

Meskipun tidak secara langsung menjadi kerjasama bilateral antara Myanmar dan Kamboja, tapi ada kesempatan bagi pelajar dari kedua negara untuk bisa diterima di salah satu universitas dari masing-masing negara. ACTS ini diadakan pada tahun 2017 dan ditujukan bagi mahasiswa S1 tahun ke-2 atau ke-3. 

Tujuan dari program ini sendiri adalah untuk meningkatkan kerjasama dan pertukaran akademik antara universitas-universitas anggota., meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan penelitian di wilayah ASEAN, mendorong mobilitas pelajar dan staf pengajar di antara universitas-universitas anggota, dan memperkuat jejaring akademik untuk mendukung pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

Peningkatan kerjasama pendidikan antara Myanmar dan Kamboja juga dapat memberikan banyak manfaat. Pertama, kerjasama pendidikan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di kedua negara. Dengan adanya pertukaran pelajar, siswa dan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas dan beragam. 

Selain itu, pengembangan kurikulum yang berkualitas dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan.

Kedua, kerjasama pendidikan juga dapat memperkuat hubungan antara Myanmar dan Kamboja. Pertukaran pelajar dan pengembangan kurikulum dapat memperluas jaringan dan meningkatkan pemahaman antara kedua negara. 

Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan bilateral antara Myanmar dan Kamboja dan meningkatkan kerjasama di berbagai bidang. Pelajar dari Myanmar memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan mereka di Kamboja melalui pertukaran pelajar. Mereka dapat membangun hubungan yang bermanfaat untuk masa depan dengan berinteraksi dengan siswa dan instruktur dari Kamboja. 

Selain itu, program ini juga dapat memperluas kesempatan kerja di Kamboja atau mempromosikan perdagangan antara kedua negara. Hal ini dapat menjalin hubungan yang erat antara lembaga pendidikan kedua negara dan memberikan kesempatan untuk memperluas kolaborasi dalam penelitian dan pendidikan. Diplomasi, perdagangan, dan investasi adalah beberapa bidang kehidupan antara kedua negara yang dapat memperoleh manfaat dari peningkatan hubungan bilateral.

Ketiga, kerjasama pendidikan juga dapat membantu meningkatkan kesetaraan dan keadilan pendidikan antara Myanmar dan Kamboja. Melalui pertukaran pelajar dan pengembangan kurikulum, kedua negara dapat berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain. Hal ini dapat membantu memperkuat kesetaraan dan keadilan pendidikan di kedua negara.

Keempat, kerjasama pendidikan juga dapat membantu mempersiapkan siswa dan mahasiswa untuk menghadapi tantangan global. Dalam era globalisasi ini, persaingan antar negara semakin ketat, oleh karena itu, siswa dan mahasiswa harus memiliki keterampilan untuk bersaing di pasar kerja global.

Pertukaran pelajar dan pengembangan kurikulum dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan global.

Kesimpulannya, kerjasama pendidikan antara Myanmar dan Kamboja dapat ditingkatkan dengan pertukaran pelajar dan pengembangan kurikulum yang berkualitas. 

Pertukaran pelajar dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk belajar tentang budaya, bahasa, dan kebiasaan masing-masing negara, sedangkan pengembangan kurikulum dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan. 

Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara kedua negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kedua negara, memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, meningkatkan kesetaraan dan keadilan pendidikan, serta mempersiapkan siswa dan mahasiswa menghadapi tantangan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun