Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara kedua negara dalam pengembangan kurikulum. Salah satu kerjasama yang sudah dilakukan adalah ACTS (ASEAN Credit Transfer System).
ACTS merupakan program pertukaran pelajar yang diselenggarakan oleh AUN (ASEAN Univertsity Network) bagi universitas-universitas yang menjadi anggotanya. Negara anggota AUN adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesis, Laos, Malaysia, Myanmar, Filirpina, Singapura, Thailand, Vietnam.Â
Meskipun tidak secara langsung menjadi kerjasama bilateral antara Myanmar dan Kamboja, tapi ada kesempatan bagi pelajar dari kedua negara untuk bisa diterima di salah satu universitas dari masing-masing negara. ACTS ini diadakan pada tahun 2017 dan ditujukan bagi mahasiswa S1 tahun ke-2 atau ke-3.Â
Tujuan dari program ini sendiri adalah untuk meningkatkan kerjasama dan pertukaran akademik antara universitas-universitas anggota., meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan penelitian di wilayah ASEAN, mendorong mobilitas pelajar dan staf pengajar di antara universitas-universitas anggota, dan memperkuat jejaring akademik untuk mendukung pertukaran pengetahuan dan pengalaman.
Peningkatan kerjasama pendidikan antara Myanmar dan Kamboja juga dapat memberikan banyak manfaat. Pertama, kerjasama pendidikan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di kedua negara. Dengan adanya pertukaran pelajar, siswa dan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas dan beragam.Â
Selain itu, pengembangan kurikulum yang berkualitas dapat membantu siswa dan mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan.
Kedua, kerjasama pendidikan juga dapat memperkuat hubungan antara Myanmar dan Kamboja. Pertukaran pelajar dan pengembangan kurikulum dapat memperluas jaringan dan meningkatkan pemahaman antara kedua negara.Â
Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan bilateral antara Myanmar dan Kamboja dan meningkatkan kerjasama di berbagai bidang. Pelajar dari Myanmar memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan mereka di Kamboja melalui pertukaran pelajar. Mereka dapat membangun hubungan yang bermanfaat untuk masa depan dengan berinteraksi dengan siswa dan instruktur dari Kamboja.Â
Selain itu, program ini juga dapat memperluas kesempatan kerja di Kamboja atau mempromosikan perdagangan antara kedua negara. Hal ini dapat menjalin hubungan yang erat antara lembaga pendidikan kedua negara dan memberikan kesempatan untuk memperluas kolaborasi dalam penelitian dan pendidikan. Diplomasi, perdagangan, dan investasi adalah beberapa bidang kehidupan antara kedua negara yang dapat memperoleh manfaat dari peningkatan hubungan bilateral.
Ketiga, kerjasama pendidikan juga dapat membantu meningkatkan kesetaraan dan keadilan pendidikan antara Myanmar dan Kamboja. Melalui pertukaran pelajar dan pengembangan kurikulum, kedua negara dapat berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain. Hal ini dapat membantu memperkuat kesetaraan dan keadilan pendidikan di kedua negara.
Keempat, kerjasama pendidikan juga dapat membantu mempersiapkan siswa dan mahasiswa untuk menghadapi tantangan global. Dalam era globalisasi ini, persaingan antar negara semakin ketat, oleh karena itu, siswa dan mahasiswa harus memiliki keterampilan untuk bersaing di pasar kerja global.