Mohon tunggu...
Imron Syahriyanto
Imron Syahriyanto Mohon Tunggu... Editor - Do Allthings Totaly

Mari menulis!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terima Kasih JNE, Ibuku Tersenyum Kembali

30 Desember 2020   02:50 Diperbarui: 30 Desember 2020   02:54 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki keluarga yang selalu bisa berkumpul adalah harapan setiap orang. Namun terkadang karena pekerjaan, mengharuskan seseorang untuk merantau. Bahkan semua anak terpaksa merantau, seperti yang ada di keluarga kami. Momen lebaran terkadang menjadi momen yang sangat istimewa bagi keluarga kami karena bisa berkumpul semuanya.

Terkadang kasihan juga dengan orang tua karena anak-anaknya merantau semua. Namun rejeki lebih mentakdirkan kami untuk hidup di beda-beda kota. Saya pernah mendengar ada yang bilang, kita mau memaksakan nyari kerja di Kota A kalau rejekinya di Kota B ya bakalan dapat rejekinya di Kota B. Saya dengan kakak dan adik saya yang sama-sama merantau tapi juga beda Kota.

Orang tua kami memang merestui kami untuk merantau, karena mereka yakin inilah yang terbaik yang Allah berikan untuk kami. Doa dari ibulah yang menguatkan kami untuk menjalani kehidupan sendiri-sendiri di Kota orang ini. Walaupun saya yakin, dari lubuk hati Ibu kami yang sebetulnya adalah ingin anak-anaknya selalui dekat.

Ibu kami selalu memberikan pesan kepada kami, rejeki yang kami terima ini bukanlah 100% untuk kami. Kami diharuskan untuk berbagi dengan siapapun baik itu tetangga, teman maupun orang yang membutuhkan.  Karena dengan memberi maka Allah pun akan memberi yang lebih lagi untuk kami. Itulah kunci sukses yang Ibu kami ajarkan kepada kami. Sesekali juga jangan lupa untuk menyantuni anak-anak yatim agar apa yang kami terima ini bersih dengan berbagi kepada mereka.

Sejak dulu, Ibu memang selalu mengajarkan untuk terus berbagi dengan sesama. Mungkin itulah salah satu cara agar Allah membantu kami, dengan memberi maka Allah akan memberikan juga apa yang kami inginkan. Dengan menyantuni, Allah juga akan memudahkan segala permasalahan kami. Walaupun saat kami masih kecil, orang tua kami memang sangat pas-pasan, namun berbagi itu tetap harus dilakukan walau hanya sekecil biji kuaci.

Saat ini, Ibu kami sedikit berbeda dengan ibu-ibu diluar sana. Ibu kami dihadapkan dengan cobaan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Ibu kami terserang penyakit kulit yang sampai saat ini bisa dikatakan belum bisa disembuhkan secara 100%. Yang ada adalah menghilangkan sakit yang timbul namun dikemudian hari akan kambuh lagi. Setiap hilang, tidak lama akan kambuh lagi bahkan belum hilang sudah kambuh lagi. Ibu kami sudah bebrapa kali di periksakan ke beberapa Rumah Sakit, namun masih sama juga.

Memang sejenis penyakit kulit dengan jenis dermatitis memang susah untuk disembuhkan. Yang ada hanyalah bagaimana menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah untuk kambuh serta penggunaan rutin obat yang biasa direspkan oleh dokter. Dulu memang Ibu saya rajin ke dokter, namun pergi ke dokter dengan beli obat di apotik sendiri sama saja. Ibu kami lebih memilih membeli obat sendiri yang tidak pakai antri seperi harus ke d dokter di Rumah Sakit.

Namun terkadang Ibu saya sedih, karena anak-anaknya jauh semua sehingga tidak ada yang diminta untuk membelikan obat ke apotik. Kamipun juga terkadang sedih, harusnya kami bisa disamping Ibu kami. Sampai akhinya kami menemukan cara, bagaimana agar ibu kami kembali tersenyum karena dapat obat yang beliau inginkan. Saya, Kakak dan Adik saya akhirnya kami membuat kesepakatan untuk selalu memberi obat kepada ibu dengan cara mengirimkannya melalui JNE dari Kota perantauan kami masing-masing.

Setelah menemukan ide ini, akhirnya kami memulai untuk mengirimkan obat yang kami beli dengan JNE. Setiap bulan, akhirnya kami rutin mengirimkan obat untuk diberikan kepada Ibu. Ibu yang awalnya sedih setiap kami telpon, akhirnya kembali tersenyum karena obat-obat yang beliau butuhkan tersedia. Setiap ada petugas JNE datang, tidak lama pasti Ibu menghubungi kami untuk memberikan kabar bahwa beliau sudah menerima obat yang dikirimkannya dengan nada bahagia.

Memang harga obat tidak seberapa, namun kami sangat terbantu dengan kehadiran JNE yang bisa mengantarkan obat untuk Ibu kami dari kami, anak-anaknya yang berada jauh di Kota yang berbeda-beda. Memang juga materi berupa obat yang kami berikan untuk Ibu kami tidak seberapa, namun dengan obat tersebut Ibu kami bisa kembali tersenyum bahagia. Semoga selalu sehat terus untuk Ibu kami, serta terus maju dan eksis untuk JNE agar bisa membantu lebih banyak orang lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun