Mohon tunggu...
imron wicaksono
imron wicaksono Mohon Tunggu... -

simple,clever,not arrogant, humle, friendly, and polite :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Goresan Tintaku :)

20 Juli 2012   03:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:46 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan kemudian...........................................

"huuuk............huuuk...............huuuk",suara batuk ayahnya dari dalam. "ayah ndak papa?", tanya Nyatasya dengan kekhawatiran. " ayah ndak papa kok nak", ujar ayahnya. "benar ayah ndak papa?. Kalau gitu Natasya tingggal dulu yah". Ujar Natasya.

"krompyeng........................", suara gelas kaca jatuh. "setelah Natasya mencari sumber bunyi itu ternyata dari kamar ayahnya. "ayah.......bangun yah, ibukk,,,,,,," teriak Natasya. "ada apa nak. Ya ALLAH, apa yang terjadi Nat? Ujar ibunya. "aku juga nggak tau buk". Ujarnya. Setelah itu mereka pun membawa ayah kerumah sakit.

Beberapa saat kemudian.................................................

Dokter keluar dari ruang UGD rumah sakit. "ibuk, bapak harus segera dioperasi karena jantungnya sudah terdesak oleh beberapa kilo lemak." Ujar dokter "iya dok lakukan apa saja untuk membuat suami saya sembuh",ujar ibu Natasya. Beberapa saat kemudian ayah Natasya pun dioperasi, Natasya dan sang ibu pun cemas tapi mereka tetap berdo'a agar operasinya lancar.

"ngeeekk..........",suara seperti orang keluar dari pintu. Dan akhirnya dokter mengumumkan jika operasi telah berhasil dan bapak akan segera dipindahkan keruang perawatan. "tttuuut........ttuuuut.......tut", Natasya menelpon suaminya. "siapa sih nih, waduh Natasya sebentar ya sayangku", ujar Rivan. "hallo... ada apa mah?", ujar Rivan. "kamu dimana sih pah, ayah dirumahsakit sekarang". "apah!!! Yasudah aku akan segera kesana", ujar Rivan.

"nggak usah kesana ah kan hartanya sudah dipindah tangankan oleh Natasya ke aku, ha..........ha.............ha", ujarnya dengan bangga. Beberapa saat kemudian Natasya mulai cemas kenapa suaminya tidak kunjung datang juga. "ah, aku susul kekantor aja deh", ujarnya.

Setelah sampai kantor akhirnya Natasya tanpa buru - buru langsung menuju ruangan si Rivan. Dan ternyata si Rivan tengah bercumbu dengan pegawai kantornya. "papah....! astagfirullahaladzim!", ujar Natasya dengan meneteskan air mata. "mau apa kamu kalau mau cerai ya cerai saja gitu aja kok repot, asal kamu tahu ya aku itu hanya mengincar harta ayahmu tahu!", ujar si Rivan dengan membentak. "oke, makan tuh harta", ujar Natasya. Dan akhirnya mereka pun bercerai pada saat itu juga.

Akhirnya Natasya pun kembali kerumah sakit sambil meneteskan air mata, karena hak asuh anak jatuh pada suaminya. "sudah nak, yang sudah ya sudah mari kita awali dengan yang baru", ujar ibu Natasya.

Jam 00.05 ....................................................

Kontraksi jantung ayah Natasya mulai melemah dan akhirnya meninggal dunia. "
ayah.........................ayah, jangan tinggalin Natasya yah". Tangis Natasya "sudah nak, biarkan ayahmu tenang disisiNya". Ujar Ibu Natasya.

Akhirnya Natasya sadar bahwa dalam kabut duka itu ada sebuah impian yang harus kita kejar.


_THE END_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun