Mohon tunggu...
Muhammad Imron Atma Wijaya
Muhammad Imron Atma Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Roumah Wakaf

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persaingan Merekatkan Persaudaraan

30 Juli 2024   09:30 Diperbarui: 30 Juli 2024   09:34 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena bendera berkibar di depan rumah seluruh masyarakat Indonesia sebentar lagi akan terlihat. Para warga sebentar lagi akan berlomba-lomba untuk mempercantik kampung mereka.

Hal tersebut sudah menjadi sebuah kultur di negara yang mendapat julukan negeri seribu pulau itu. Fenomena tersebut biasa terjadi pada bulan Agustus untuk menyambut hari kemerdekaan di  negara Indonesia.

Tidak hanya itu, saking antusiasnya masyarakat Indonesia juga akan mengadakan sebuah lomba-lomba seru-seruan. Mulai dari lomba balap karung, panjat pinang, makan kerupuk, dan masih banyak lagi.

Momen paling krusial yang tidak boleh terlewatkan pada bulan tersebut adalah kegiata upacara bendera. Tepat pada tanggal 17 Agustus upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih dilaksanakan yang bertujuan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia.

Upacara bendera bukan hanya sekedar tradisi yang setiap setahun sekali dilakasnakan, tetapi banyak makna yang terkandung di dalamnya. Seperti penghargaan terhadap pahlawan, sebagai bentuk mengekspresikan jiwa patriotisme dan nasionalismenya, dan sebagainya.

Agustusan juga menjadi  momentum untuk merefleksikan makna kemerdekaan, mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila, dan menginspirasi semangat patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia.

Pada bulan tersebut, dapat dijadikan sebagai waktu yang tepat untuk digunakan merenung dan mengenang jasa para pahlawan terdahulu. Bagaimana para pahlawan terdahulu berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Kita bisa mengimplementasikan makna perjuangan mereka ketika mengikuti lomba-lomba Agustusan tersebut. Berjuang dengan rasa ikhlas dan penuh semangat untuk bisa memberikan yang terbaik.

Selain itu, Agustusan menjadi momentum untuk dapat mengamalkan sila-sila yang terkandung di dalam Pancasila. Selaku panitia kita dituntut untuk berlaku adil sesuai dengan sila ke-5, selaku peserta kita diharapkan untuk dapat bekerja sama sesuai sila ke-3, dan masih banyak lagi.

Dan tidak kalah pentingnya bagaimana momen Agustusan ini bisa membangkitkan semangat patriotisme dalam diri masyarakat. Bagaimana mereka harus berjuang dengan penuh semangat dan pantang menyerah ketika mengikuti lomba-lomba yang diikuti.

Selain semangat patriotisme, Agustusan juga bisa membangkitkan sikap nasionalime yang ada pada warga Indonesia. Pada bulan tersebut mereka dengan bangga menaikkan bendera Merah Putih di depan rumah mereka dan berlomba-lomba mendekorasi lingkungan mereka dengan tema nasionalis untuk menunjukkan semangat kebangsaan.

Perlu diingat kembali, bahwa yang sifatnya kompetitif pasti sangat sensitif untuk munculnya sebuah permusuhan. Muncul sifat ambisi dalam diri mereka untuk menang sendiri, sehingga segala cara akan mereka lakukan untuk menang baik itu dalam bentuk kecurangan.

Hal tersebutlah yang dapat merusak citra dari makna Agustusan ini. Seharusnya bisa merekatkan persaudaraan malah membuatnya menjadi renggang, tentunya bukan itu yang kita harapkan dari adanya momen Agustusan ini.

Adanya Agustusan ini tidak lain adalah untuk merekatkan persaudaraan. Setiap yang berkompetitif harus menanamkan dalam diri mereka bahwa menang kalah itu biasa, yang terpenting adalah bagaimana bisa bermain sportif.

Jadikan momen Agustusan ini sebagai berkumpulnya keluarga, teman, dan masayarakat. Munculkan suasana harmonis, kebersamaan dan kegembiraan dalam setiap momennya. Dengan demikian, yang timbul adalah persaudaraan yang semakit erat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun