Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Pengasuh Ponpes Rumah Tahfidz Rahmat Palembang

Jurnalis, Dosen UIN Raden Fatah Palembang, dan sekarang mengelola Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Rahmat Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan, Aku Ingin Menagih Janjimu (Puisi Imron Supriyadi)

7 September 2022   17:03 Diperbarui: 8 September 2022   10:44 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : ndcministry.org


Puisi Imron Supriyadi

Tuhan, Hari ini aku ingin menagih janji-Mu

Sebab, dalam ayat-ayat-Mu

Kau ucap ud'uni astajib lakum :

Mintalah kepada-Ku

Niscaya akan Ku-kabulkan

Sejak aku baca Surah Al Mukmin ayat 60 itu

Aku tak lagi percaya pada mahluk-Mu : Manusia

Sebab, sekiranya aku boleh

Meminta malaikat membelah dadaku

Sebagaimana Engkau

Membesihkan hati Muhammad kekasih-Mu

Maka orang akan tahu, mengapa aku tak lagi percaya

Pada mahluk-Mu : bernama manusia

Di sini, di dada ini

puluhan ujung belati

ribuan sayatan silet

jutaaan jarum

dan gumpalan gula-gula

dari para pembual

telah menapak luka lebam : membiru

Itulah, mengapa sejak detik ini

Aku tak lagi percaya pada pepesan kosong

yang keluar dari mulut tanpa Bismillah

Maka,

hari ini aku ingin menagih janji-Mu

setelah berkali-kali Kau campakkan aku,

di lantai cadas

setelah berulang Kau benamkan aku

dalam kolong pengap

yang hampir memaksaku

mengutas tali di leherku

dan berkata : selamat tinggal dunia

Tapi, ketika tangan malaikat-Mu hadir

dan  memangkas kelalaianku

saat itu aku tersadar dari kealpaanku

bahwa aku adalah milik-Mu

yang tak punya kuasa apapun

terhadap selembar nyawa

yang Kau hembuskan dalam rahim ibuku

Kini, aku sedang menunggu janji-Mu

Janji yang sudah pasti tak pernah

Kau akan ingkari, sebagaimana mahluk-Mu

yang membalas kebaikanmu

dengan pengingkaran dan kekafiran

Dengan Bismillah, aku akan terus menunggu

dan menagih janji-Mu

sampai kepantasan  itu

bersemayam kepadaku

Pondok Tahfidz Rahmat,

Palembang, 02 Juni 2020ndcministry.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun