Mohon tunggu...
Imron Purnama
Imron Purnama Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadan, Visi, Misi, dan Strategi

7 Juli 2017   08:04 Diperbarui: 9 Juli 2017   08:37 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disinilah rahmat yang Allah limpahkan melalui ibadah & puasa di bulan ramadhan, sejatinya agar umat islam melakukan evaluasi dan kontemplasi diri selama bulan tersebut yang puncaknya adalah i'tikaf pada 10 malam terahir ,agar umat islam lebih fokus melakukan self audit atas kualitas ibadah nya selama ini, Apakah implementasi Visi, Misi & Strategy kehidupan nya sudah sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Al-Hadits, yakni seluruh niat, langkah, pegangan hidup, pemikiran, pertimbangan keputusan dan masa depan nya semata--mata disandarkan untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT.

Atau sebaliknya kualitas kehidupan ibadah kita selama ini hanya 5%-10% dari yang telah dicontohkan Rasulullah dan para sahabat, seperti  mengesampingkan hukum, perintah dan larangan Allah, penempatan uang & investasi di luar ketentuan syariah, melakukan ketidakadilan yang di murkai Allah, menyembunyikan kebenaran dan kebaikan, takut kepada penegakan kebenaran dan segala resikonya (takut menegakan amar ma'ruf nahi munkar), ghibah/gosip, fitnah dan  riya, tidak membayar zakat dan kurang bersedekah,tidak menjalankan ibadah yang sunah, mementingkan kepentingan individu,boros dan lain sebagainya . kondis  tersebut akan menjauhkan kita dari rahmat dan hidayah Allah yang pada akhirnya visi keselamatan dan kebahagiaan di akhirat jauh dari realisasi dan harapan.

Berdasarkan gambaran dan evaluasi diatas akhirnya kita sadari bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat diperlukan VISI, MISI & STRATEGY yang tepat serta kesungguhan dalam implementasi nya. Dengan  tantangan yang sangat berat meliputi harta, tahta, wanita, nafsu,  rasa malas, cobaan, godaan syaithon, kesenangan duniawi, penyakit hati,dan waktu serta imajinasi ,maka memerlukan perjuangan dan pengorbanan serta komitmen yang tinggi,untuk mengendalikan nya kepada kebaikan yang bernilai ibadah,jika tidak kondisi tersebut akan menjadi petaka yang tak terbayangkan dan membawa manusia kepada dahsyat nya siksaan api neraka,yang panas nya mampu menghanguskan bumi beserta seluruh isinya.

Semoga pikiran dan tulisan ini dapat menjadi renungan dan bahan evaluasi bagi kita semua.

Wassallam  

Imron Purnama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun