Mohon tunggu...
Imron Ichwani
Imron Ichwani Mohon Tunggu... Jurnalis - PBA UIN Maliki

Arabic Learner

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Berbahasa Arab dengan Kemampuan Bicara

17 September 2019   19:53 Diperbarui: 17 September 2019   20:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bahasa manapun kita sering mendengar komponen-komponen dalam atau unsur-unsur yang terdapat dalam bahasa tersebut seperti halnya  kemampuan berbicara, kemampuan mendengar, kemampuan, mendengar dan kemampuan menulis. Hal ini juga terjadi didalam bahasa Arab mengenai 4 komponen tersebut.

Memang  jika seseorang dikatakan sempurna dalam menguasai suatu bahasa tidak terlepas dari 4 unsur tadi. Tetapi jika kita lihat setiap orang yang belajar bahasa Asing, sebagian ada yang unggul dibidang tertentu dari 4 kemampuan itu.  Misalkan seseorang unggul dibidang berbicara, maka belum tentu ia bisa menulis. Pada pembahasan kali ini kita akan fokus pada kemampuan berbicara.

Maharatul Kalam(kemampuan berbicara)

Bahasa adalah suara yang keluar dari seseorang untuk mengungkapkan keinginannya[1]. Dalam berbahasa, unsur yang paling pokok adalah berbicara sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu Jinni yaitu:

Bahasa adalah suara yang diungkapkan seseorang atas maksudnya[2].

Sebagaimana pendapat pakar diatas bahwasannya bahasa yang paling pokok adalah bahasa lisan yang keluar dari mulut secara langsung. Adapun jika seseorang menulis, maka ia berbicara lewat perantara tulisan yang mana memuat apa yang ingin disamppaikan. Adapun tingkatan-tingkatan komponen sebuah bahasa menurut Prof. Dr. Mohamed Mohamed Dawood dan Dr. Uril Bahruddin adalah sebagai berikut:

  1. Tingkatan berbicara
  2. Tingkatan menulis
  3. Tinngkatan membaca
  4. Tingkatan mendengar[3].

Mengapa tingkatan berbicara menjadi prioritas dalam sebuah bahasa? Karena itu adalah sebuah komunikasi yang pokok dan realita secara laangsung antara dua pihak, serta cepat dan evektif untuk diterima oleh orang, sebuah komunikasi tanpa tulisan dan bisa langsung dipahami. 

Jika kita melihat orang yang berbicara bahasa asing dengan lancar, tetapi kemampuan membacanya masih minim, maka siapakah yang mengganggapnya lemah dalam berbahasa asing? Saya yakin jarang.  Maka dari itulah betapa penting kemampuan berbicara dalam bahasa asing terutama bahasa Arab.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun