Bagaimanapun juga, ada banyak nilai dan pelajaran dalam Angling Dharma yang menghiasi imajinasi saya di masa kecil. Bagi kebanyakan orang yang hidup dan besar di kampung, film-film laga bukan hanya sekedar tontonan, tetapi juga selalu bisa diadopsi dalam dunia permainan saat masih kanak-kanak.
Dahulu, saya selalu bermimpi untuk menjadi seorang pendekar sejati yang bertualang kemana mana demi menumpas angkara murka. Saya ingin menjadi pendekar berkuda yang piawai memainkan pedang, menguasai banyak jurus, serta selalu digandrungi banyak putri cantik.
Imajinasi semacam itu laksana kanvas yang mewarnai hidup saya di masa kecil. Satu lapis masa dimana pikiran bisa berefleksi dan melanglang buana melampaui batas tanpa dijejaki realitas hidup yang kadang membuat banyak orang ingin kembali ke masa silam.
Sekrang, jika saya diminta untuk memerankan film laga, saya akan memilih berperan sebagai Suda Wirat yang ketika marah selalu mengeluarkan aji Rengkah Gunung yang amat mematikan. Sekali saja ajian ini menyentuh kulit, maka jangan harap bisa selamat.
Ciiiiaaaatttttt....!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H